JAKARTA, KOMPAS.com – Baglog adalah wadah tanam bibit jamur tiram berbentuk silinder. Sebagian besar isinya adalah serbuk kayu, meski juga memiliki material lain yang mampu memberi nutrisi pada jamur.
Dalam budidaya jamur tiram, baglog pun digunakan sebagai media tanam untuk meletakkan bibit. Nantinya, mereka akan menjadi media yang ditumbuhi buah jamur tiram.
Baca juga: 7 Tips Budidaya Jamur Tiram di Rumah agar Tumbuh Subur
Pendiri Jamur Halwa bernama Helmi Nurjamil menambahkan, baglog yang sudah tidak aktif bisa dimanfaatkan untuk hal lain alih-alih dibuang.
“Jamur kalau masa aktifnya sudah habis, baglog bisa digunakan sebagai pupuk organik dan pakan ternak. Jadi memang tidak ada yang terbuang (dalam budidaya jamur), serunya di situ,” tuturnya dalam acara Live YouTube Kompas.com bertajuk “Inspirasi +62, EP.1: Resign dari PNS Kok Malah Jadi Petani??”, Jumat (17/6/2022).
Jika ingin budidaya tiram di rumah, kamu bisa membeli atau membuat baglog sendiri. Pembuatan baglog pun cukup mudah, yakni sebagai berikut.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, baglog mengandung beragam material selain serbuk kayu. Namun, Helmi mengatakan bahwa dirinya menambahkan dedak, dolomit, dan tepung jagung atau sumber nutrisi lainnya.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian, Sabtu (18/6/2022), ada pula baglog yang terdiri dari serbuk kayu, dedak atau bekatul, kapur, gips, gula, dan air.
Baca juga: Tertarik Budi Daya Jamur Tiram? Ini Modal yang Harus Disiapkan
Siapkan 100 kilogram (kg) serbuk kayu, 15-20 kg dedak atau bekatul yang tidak bau dan berkutu, 2 kg kapur, 1 kg gips, dan 1 kg gula.
Adapun serbuk kayu berfungsi sebagai media tanam, sementara dedak atau bekatul sebagai sumber makanan tambahan bagi pertumbuhan jamur.
Untuk kapur, gips, dan gula, takaran yang telah disebutkan berfungsi untuk mendapatkan pH 5-7 media tanam agar jamur bisa tumbuh dengan lancar.
Setelah seluruh bahan disiapkan, aduk hingga merata sembari ditambahkan air bersih hingga mencapai kadar air 60-65 persen.
Artinya, ketika campuran material dikepal, mereka hanya mengeluarkan satu tetes air dan tidak mudah pecah saat gumpalan dibuka.
Baca juga: Simak, Cara Budidaya Jamur Tiram untuk Pemula
Jika teksturnya sudah mudah menggumpal, tutup media tanam menggunakan plastik dan diamkan selama tiga hingga tujuh hari untuk pengomposan.
Adapun pengomposan dilakukan untuk mengurai senyawa kompleks menggunakan bantuan mikroba untuk mendapatkan senyawa yang lebih sederhana.
Dengan demikian, senyawa-senyawa ini menjadi lebih mudah untuk dicerna oleh jamur sehingga mereka bisa tumbuh dengan baik.
Setelah periode pengomposan usai, masukkan mereka ke dalam plastik polipropilen (PP) dengan kepadatan tertentu agar miselium atau bibit jamur bisa tumbuh dengan maksimal.
Kemudian, sterilisasi agar media tanam menjadi steril dan bebas dari mikroba yang dapat menghambat pertumbuhan jamur tiram.
Baca juga: Mantan ASN Beralih Jadi Petani Jamur, Raup Omzet Rp1 Miliar per Bulan
Sterilisasi dilakukan pada suhu 70 derajat celsius selama delapan jam di dalam drum besar yang mampu menampung sekitar 50 baglog atau lebih. Kamu bisa memanaskan drum di atas kompor, menggunakan oven, atau menggunakan autoclave.
Jika menggunakan autoclave, baglog hanya perlu disterilisasi selama empat jam pada suhu 121 derajat celsius dengan tekanan 1 atom.
Setelah disterilkan, baglog perlu didinginkan selama 8-12 jam sebelum dilakukan penanaman bibit. Diamkan mereka di dalam ruangan bersuhu sekitar 30-35 derajat celsius.
Apabila tidak memiliki peralatan yang dibutuhkan, atau merasa kesulitan dalam mebuat baglog sendiri, kamu tidak perlu khawatir lantaran bisa membelinya.
Namun, dikutip dari akun Instagram @jamurhalwa, ada cara dalam memilih baglog. Kamu perlu melihat regenerasi miselium jamur.
Baca juga: Cara Budidaya Jamur Tiram Pakai Serbuk Gergaji, Mudah dan Sederhana
Baglog yang bagus akan menunjukkan regenerasi miselium jamur yang tumbuh secara merata di seluruh lingkar baglog.
Lalu, jangan pilih baglog yang sepenuhnya berwarna putih dan terlihat agak keriput karena ada kemungkinan mereka sudah lama memutih tetapi baglog belum dibuka.
Sebab, baglog yang sudah memutih perlu segera dibuka. Jika tidak, miselium jamur akan menghisap seluruh nutrisi yang ada di dalam baglog.
Dengan demikian, jamur yan dipanen akan berkurang lantaran nutrisi sudah diserap oleh miseliumnya sendiri saat baglog masih belum dibuka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.