JAKARTA, KOMPAS.com - Membiarkan pintu kulkas terbuka mungkin terkesan seperti hal sepele. Akan tetapi, dampaknya bisa signifikan.
Dilansir Good Housekeeping, Rabu (4/5/2022), majalah Home Energy mewartakan, pintu kulkas yang terbuka menyumbang sebanyak 7 persen dari total penggunaan listrik alat elektronik tersebut.
Saat Anda membuka pintu kulkas, udara dingin yang menjaga kesegaran makanan dan minuman di dalamnya keluar dan digantikan oleh udara hangat dari ruangan.
Baca juga: Cara Membersihkan Kulkas Hanya dalam Waktu 20 Menit
Kemudian, kompresor kulkas harus mengeluarkan udara hangat dan mengembalikan suhu ke normal.
Proses ini tidak hanya meningkatkan tagihan listrik, tetapi juga dampaknya yang tidak terlalu baik ke lingkungan.
Institute of Food and Agricultural Sciences di University of Florida, AS mengatakan bahwa kecerobohan membuka dan menutup pintu kulkas menghabiskan 50 hingga 120kWh dalam setahun.
Sebagai perbandingan, energi 50kWh dapat menjalankan mesin pencuci piring sebanyak 20 kali dan 100kWh dapat menjalankan mesin cuci sebanyak 50 kali. Ini setara hampir satu beban cucian setiap minggu selama satu tahun penuh.
Baca juga: Cara Terbaik Membersihkan Karet Pintu Kulkas yang Kotor
Dikutip dari 101 Appliance, ada beberapa dampak yang akan terjadi jika pintu kulkas dibiarkan terbuka, berikut di antaranya.
Kondensasi terjadi ketika udara panas menyentuh permukaan yang dingin. Ketika pintu kulkas dibiarkan terbuka, itu akan memasukkan udara panas ke dalam lemari es yang dingin.
Ini pada akhirnya akan membentuk tetesan air yang akan membuat kulkas terlihat seperti berkeringat.
Kulkas yang berkeringat berarti mengalami kesulitan mempertahankan suhunya. Anda harus menyeka "keringat" ini karena dapat berkontribusi pada embun beku yang tebal di freezer dan juga dapat menyebabkan embun beku muncul di kompartemen kulkas.
Baca juga: 2 Cara Aman Memasukkan Makanan Panas ke Dalam Kulkas
Ini adalah produk sampingan dari keringat. Ketika kondensasi menyentuh kumparan evaporator yang sangat dingin, itu akan berkembang menjadi embun beku tebal yang harus dicairkan.
Karena termostat terus menerus mendapatkan sinyal "masih panas", termostat akan terus memberi tahu kompresor untuk terus bekerja. Ini akan membuat kompresor terlalu panas, yang dapat menyebabkan beberapa efek buruk di kemudian hari.
Karena kompresor bekerja lebih keras dari yang seharusnya, Anda akan menghadapi tagihan listrik yang lebih tinggi setelahnya.
Ketika embun beku mulai menumpuk, elemen pemanas harus menyala lebih sering, yang membuatnya mengonsumsi lebih banyak listrik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.