Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harus Sering Diganti, Ini Efek Tidur dengan Seprai Kotor

Kompas.com - 26/02/2022, 07:14 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Express

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidur di tempat tidur yang dilapisi seprai bersih memberikan kenyamanan tersendiri. Selain itu, tidur dengan seprai yang kotor pun memiliki beragam efek negatif bagi kesehatan.

Dilansir dari Express, Sabtu (26/2/2022), penting untuk mengganti dan mencuci seprai secara teratur. Namun, tidak sedikit orang malas atau bahkan abai melakukannya.

Mengapa penting mengganti dan mencuci seprai secara teratur?

Tempat tidur dan seprai bisa menjadi sarang bakteri, kuman, dan bahkan tungau maupun kutu kasur. Sifat menumpang dari serangga ini membuat mereka mudah berpindah dari tempat tidur dan berkembang ketika seprai dibiarkan tidak dicuci.

Baca juga: Tips Membuat Pengharum Alami Bantal dan Seprai untuk Membantu Tidur

Ilustrasi seprai dan sarung bantal bermotif gingham atau kotak-kotak. SHUTTERSTOCK/URSULA PAGE Ilustrasi seprai dan sarung bantal bermotif gingham atau kotak-kotak.

Mencuci seprai setiap minggu adalah cara terbaik untuk menjaga tempat tidur Anda bebas bakteri.

Anda bahkan tidak perlu mencuci seprai setiap minggu, tetapi memiliki seprai cadangan yang bersih untuk mengganti seprai yang kotor sangat penting untuk tidur malam yang bebas tungau.

Sementara mencuci seprai mingguan mungkin tampak berlebihan untuk Anda yang sibuk, penting untuk diingat bahwa ada banyak faktor yang mempengaruhi seberapa sering seprai perlu diganti.

Jika Anda jarang berada di rumah, Anda mungkin ingin melakukan ini sedikit lebih sedikit. Adapun jika Anda adalah orang yang suka tidur dan senang ditemani oleh anjing dan kucing peliharaan, Anda mungkin perlu mengganti seprai lebih sering.

Baca juga: Seberapa Sering Harus Mencuci Seprai dan Bantal agar Tidur Nyenyak?

Penelitian ilmiah telah menemukan bahwa menggunakan seprai selama 14 hari atau lebih memberikan kondisi yang sempurna untuk berkembang biaknya bakteri, tungau debu, dan sel kulit mati. Semuanya dapat mendatangkan gangguan pada kulit sensitif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com