JAKARTA, KOMPAS.com - Tidur di tempat tidur yang dilapisi seprai bersih memberikan kenyamanan tersendiri. Selain itu, tidur dengan seprai yang kotor pun memiliki beragam efek negatif bagi kesehatan.
Dilansir dari Express, Sabtu (26/2/2022), penting untuk mengganti dan mencuci seprai secara teratur. Namun, tidak sedikit orang malas atau bahkan abai melakukannya.
Tempat tidur dan seprai bisa menjadi sarang bakteri, kuman, dan bahkan tungau maupun kutu kasur. Sifat menumpang dari serangga ini membuat mereka mudah berpindah dari tempat tidur dan berkembang ketika seprai dibiarkan tidak dicuci.
Baca juga: Tips Membuat Pengharum Alami Bantal dan Seprai untuk Membantu Tidur
Mencuci seprai setiap minggu adalah cara terbaik untuk menjaga tempat tidur Anda bebas bakteri.
Anda bahkan tidak perlu mencuci seprai setiap minggu, tetapi memiliki seprai cadangan yang bersih untuk mengganti seprai yang kotor sangat penting untuk tidur malam yang bebas tungau.
Sementara mencuci seprai mingguan mungkin tampak berlebihan untuk Anda yang sibuk, penting untuk diingat bahwa ada banyak faktor yang mempengaruhi seberapa sering seprai perlu diganti.
Jika Anda jarang berada di rumah, Anda mungkin ingin melakukan ini sedikit lebih sedikit. Adapun jika Anda adalah orang yang suka tidur dan senang ditemani oleh anjing dan kucing peliharaan, Anda mungkin perlu mengganti seprai lebih sering.
Baca juga: Seberapa Sering Harus Mencuci Seprai dan Bantal agar Tidur Nyenyak?
Penelitian ilmiah telah menemukan bahwa menggunakan seprai selama 14 hari atau lebih memberikan kondisi yang sempurna untuk berkembang biaknya bakteri, tungau debu, dan sel kulit mati. Semuanya dapat mendatangkan gangguan pada kulit sensitif.
Tidur malam yang baik sangat berharga untuk suasana hati, kesehatan, dan produktivitas kita.
Akan tetapi, survei Google telah mengungkapkan bahwa 36 persen orang dewasa di Inggris saja mengakui bahwa mereka kesulitan tidur setiap pekannya.
Meskipun mengganti seprai tidak akan memperbaiki insomnia dalam semalam, tempat tidur yang bersih dapat memainkan peran yang lebih besar dalam tidur malam daripada yang Anda kira.
Baca juga: Seberapa Sering Seprai Harus Diganti? Ini Penjelasannya
Mata berair, hidung meler dan bersin-bersin bisa jadi merupakan tanda-tanda tungau debu di tempat tidur dan seprai.
Di laman mereka, Allergy UK menyatakan bahwa alergi tungau debu rumah sangat umum dan berhubungan dengan asma, eksim, dan alergi lainnya.
“Pada orang yang alergi tungau debu, seringkali kotorannya yang menyebabkan alergi. Setiap tungau menghasilkan sekitar 20 kotoran setiap hari dan mereka terus menyebabkan gejala alergi bahkan setelah tungau mati," kata Allergy UK.
Penderita eksim sangat rentan terhadap iritasi di tempat tidur karena penghalang kulit mereka rusak. Cuci seprai sesering mungkin pada suhu 60 derajat atau lebih tinggi untuk pembersihan menyeluruh.
Baca juga: Jangan Asal, Ini Cara Mencuci Seprai Berdasarkan Bahannya
Berada di lingkungan yang hangat dan lembap yaitu tempat tidur dapat berdampak buruk pada kulit Anda, menyumbat pori-pori dengan sisa bakteri dan sel-sel kulit mati yang dapat mengacaukan ekosistem kulit Anda ketika seprai dibiarkan terlalu lama tidak dicuci.
Sementara jerawat yang penuh tidak mungkin muncul dari seprai yang kotor, noda dan jerawat yang tidak terduga pada kulit dapat terjadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.