Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harus Sering Diganti, Ini Efek Tidur dengan Seprai Kotor

Kompas.com - 26/02/2022, 07:14 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Express

Ilustrasi tidur telentang.Shutterstock Ilustrasi tidur telentang.

Efek tidur dengan seprai kotor

Tidur malam yang baik sangat berharga untuk suasana hati, kesehatan, dan produktivitas kita.

Akan tetapi, survei Google telah mengungkapkan bahwa 36 persen orang dewasa di Inggris saja mengakui bahwa mereka kesulitan tidur setiap pekannya.

Meskipun mengganti seprai tidak akan memperbaiki insomnia dalam semalam, tempat tidur yang bersih dapat memainkan peran yang lebih besar dalam tidur malam daripada yang Anda kira.

Baca juga: Seberapa Sering Seprai Harus Diganti? Ini Penjelasannya

1. Alergen di seprai

Mata berair, hidung meler dan bersin-bersin bisa jadi merupakan tanda-tanda tungau debu di tempat tidur dan seprai.

Di laman mereka, Allergy UK menyatakan bahwa alergi tungau debu rumah sangat umum dan berhubungan dengan asma, eksim, dan alergi lainnya.

“Pada orang yang alergi tungau debu, seringkali kotorannya yang menyebabkan alergi. Setiap tungau menghasilkan sekitar 20 kotoran setiap hari dan mereka terus menyebabkan gejala alergi bahkan setelah tungau mati," kata Allergy UK.

Penderita eksim sangat rentan terhadap iritasi di tempat tidur karena penghalang kulit mereka rusak. Cuci seprai sesering mungkin pada suhu 60 derajat atau lebih tinggi untuk pembersihan menyeluruh.

Baca juga: Jangan Asal, Ini Cara Mencuci Seprai Berdasarkan Bahannya

2. Jerawat

Berada di lingkungan yang hangat dan lembap yaitu tempat tidur dapat berdampak buruk pada kulit Anda, menyumbat pori-pori dengan sisa bakteri dan sel-sel kulit mati yang dapat mengacaukan ekosistem kulit Anda ketika seprai dibiarkan terlalu lama tidak dicuci.

Sementara jerawat yang penuh tidak mungkin muncul dari seprai yang kotor, noda dan jerawat yang tidak terduga pada kulit dapat terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com