Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali, Ini 8 Media Tanam Organik untuk Menyuburkan Tanaman

Kompas.com - 23/02/2022, 16:54 WIB
Aniza Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

Moss 

Media tanam moss berasal dari akar paku-pakuan yang banyak dijumpai di hutan-hutan. Moss sering digunakan sebagai media tanam untuk masa penyemaian sampai dengan masa pembungaan.

Media tanam ini mempunyai banyak rongga sehingga memungkinkan akar tanaman tumbuh dan berkembang dengan leluasa. Moss mampu mengikat air dengan baik serta memiliki sistem drainase dan aerasi yang lancar.

Untuk hasil tanaman yang optimal, sebaiknya kombinasikan moss dengan media tanam organik lainnya seperti kulit kayu, tanah gambut, atau daun-daunan kering. 

Baca juga: Mengenal Perlite, Media Tanam dari Hasil Letusan Gunung Api 

Pupuk kandang

Ilustrasi pupuk kandang, pupuk dari kotoran hewan.SHUTTERSTOCK/SINGKHAM Ilustrasi pupuk kandang, pupuk dari kotoran hewan.

Pupuk organik berasal dari kotoran hewan disebut sebagai pupuk kandang. Mengandung unsur hara lengkap seperti natrium (N), fospor (P), dan kalium (K) membuat pupuk kandang cocok dijadikan sebagai media tanam.

Unsur-unsur tersebut penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selain itu, pupuk kandang mengandung mikroorganisme yang mampu merombak bahan organik dan sulit dicerna tanaman menjadi komponen yang lebih mudah diserap tanaman.

Pupuk kandang yang digunakan harus yang sudah matang dan steril. Hal ini bisa dilihat dari warna pupuk yang hitam pekat.

Pemilihan pupuk kandang yang sudah matang bertujuan mencegah munculnya bakteri atau cendawan yang dapat merusak tanaman. 

Baca juga: Manfaat dan Cara Pakai Arang Sekam untuk Media Tanam Hidroponik 

Sabut kelapa (coco peat)

Sabut kelapa atau coco peat merupakan bahan organik alternatif yang dapat digunakan sebagai media tanam. Pilih sabut kelapa yang berasal dari buah kelapa tua karena memiliki serat yang kuat.

Penggunaan sabut kelapa sebagai media tanam sebaiknya dilakukan di daerah yang bercurah hujan rendah. Sebab, air hujan berlebihan dapat menyebabkan media tanam sabut kelapa mudah lapuk.

Selain itu, tanaman pun menjadi cepat membusuk sehingga bisa menjadi sumber penyakit. Untuk mengatasi pembusukan, sabut kelapa perlu direndam terlebih dulu di dalam larutan fungisida sebelum digunakan. 

Baca juga: Simak, Cara Membuat Media Tanam untuk Isian di Polybag 

Sekam padi 

Ilustrasi sekam padi.SHUTTERSTOCK/DORACLUB Ilustrasi sekam padi.
Sekam padi yang biasa digunakan untuk media tanam tanaman bisa berupa sekam bakar atau sekam mentah (tidak dibakar).

Sekam bakar dan sekam mentah memiliki tingkat porositas yang sama. Sebagai media tanam, keduanya berperan penting dalam perbaikan struktur tanah sehingga sistem aerasi dan drainase media tanam menjadi lebih baik.

Penggunaan sekam bakar untuk media tanam tidak perlu disterilisasi lagi karena mikroba patogen telah mati selama proses pembakaran. 

Selain itu, sekam bakar juga memiliki kandungan karbon yang tinggi sehingga membuat media tanam menjadi gembur. Namun, sekam bakar cenderung mudah lapuk. 

Baca juga: 6 Tanaman yang Bisa Ditanam Menggunakan Media Tanam Air 

Humus

Humus adalah segala macam hasil pelapukan bahan organik oleh jasad mikro dan merupakan sumber energi jasad mikro tersebut.

Bahan-bahan organik tersebut bisa berupa jaringan asli tubuh tumbuhan atau binatang mati yang belum lapuk.

Biasanya, humus berwarna gelap dan ditemukan pada lapisan tanah (top soil). Humus sangat membantu dalam proses penggemburan tanah dan memiliki kemampuan daya tukar ion yang tinggi sehingga bisa menyimpan unsur hara.

Namun, media tanam ini mudah ditumbuhi jamur, terlebih ketika terjadi perubahan suhu, kelembapan, juga erasi ekstrem. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com