JAKARTA, KOMPAS.com - Media tanam adalah salah satu hal penting dalam kegiatan bercocok tanam. Media tanam akan menentukan baik atau buruknya pertumbuhan tanaman yang pada akhirnya memengaruhi hasil produksi.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Minggu (19/12/2021), jenis-jenis media tanam sangat banyak dan beragam.
Media tanam yang baik harus memenuhi persyaratan tertentu, seperti tidak mengandung bibit hama dan penyakit, bebas gulma, mampu menampung air, tetapi juga mampu membuang atau mengalirkan kelebihan air, remah dan porous, sehingga akar bisa tumbuh dan berkembang menembus media tanam dengan mudah dan derajat keasaman (pH) antara 6 sampai 6,5.
Baca juga: 6 Tanaman yang Bisa Ditanam Menggunakan Media Tanam Air
Bahan-bahan untuk media tanam dapat dibuat dari bahan tunggal maupun kombinasi dari beberapa bahan, asalkan tetap berfungsi sebagai media tumbuh yang baik.
Polybag atau pot merupakan tempat menanam yang banyak diminati oleh pehobi tanaman. Polybag sangat cocok digunakan untuk menanam dalam skala kecil.
Polybag adalah tempat menanam yang praktis dan murah. Selain itu, menanam tanaman menggunakan polybag akan mempermudah Anda jika ingin memindahkan tanaman ke tempat yang Anda inginkan.
Hal penting yang harus diperhatikan ketika menanam menggunakan polybag adalah media tanam. Media tanam yang baik adalah media tanam yang gembur atau porous, agar pertumbuhan akar dan perkembangan tanaman bisa maksimal.
Baca juga: Mengenal Media Tanam Leca Ball dan Manfaatnya untuk Tanaman
Media tanam dalam polybag cenderung lebih cepat padat, media tanam yang padat tidak baik untuk tanaman. Untuk menghindari hal ini, Anda harus memperhatikan campuran media tanam yang anda gunakan.
Jika campuran media tanam tidak tepat, kemungkinan akan lebih cepat padat dan tanaman tidak akan tumbuh dengan baik. Selain porous (gembur), media yang baik adalah media tanam yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman.