Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Kesalahan dalam Mengepel Lantai yang Harus Dihindari

Kompas.com - 06/08/2021, 10:09 WIB
Abdul Haris Maulana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebanyakan orang berpikir bahwa mereka tahu cara mengepel lantai di rumahnya dengan benar.

Tetapi, pada kenyataannya tidak sedikit orang sering membuat kesalahan yang dapat membuat lantai jadi kurang bersih hingga menyebabkan kerusakan.

Setidaknya ada 7 kesalahan dalam mengepel lantai yang populer dilakukan orang-orang, apakah kamu melakukannya?

Baca juga: Mengepel Lantai dengan Cuka, Ini Manfaat dan Caranya

Dilansir dari beberapa sumber, Jumat (6/8/2021), berikut ini adalah 7 kesalahan dalam mengepel lantai yang harus dihindari.

1. Tidak membersihkan debu sebelum mengepel

Apakah benar-benar ada gunanya menyedot debu sebelum mengepel dan membersihkan lantai?

Ilustrasi debu, membersihkan debu di rumah.SHUTTERSTOCK/VIPADALOVEYOU Ilustrasi debu, membersihkan debu di rumah.

Membersihkan debu dan mengepel lantai mungkin menjadi dua pekerjaan yang melelahkan, tetapi ini menghasilkan pembersihan yang lebih efektif.

Jika lantai tidak dibersihkan sebelum dipel, maka debu maupun kotoran yang ada dapat menyebabkan goresan pada lantai saat kain pel menyeretnya ke mana-mana.

Baca juga: Mengepel Lantai dengan Deterjen, Efektifkah? Ini Penjelasannya

Disarankan untuk tidak membersihkan debu dan kotoran dengan menggunakan sapu. Sebab, partikel debu bisa berterbangan dan menyebar ke seluruh ruangan.

Hisap kuat debu di lantai ruangan yang akan dipel sebelum kamu mengepelnya, agar semua kotoran tersingkirkan.

Jika kamu memiliki lantai kayu keras, maka gunakan penyedot debu tabung untuk menghindari kerusakan yang tidak perlu.

 

2. Terlalu membasahi lantai saat mengepel

Kamu mungkin tergoda mencelupkan kain pel ke dalam ember berisi larutan pembersih lantai, lalu memindahkan kelembapan ini ke lantai sampai terlalu basah.

Baca juga: 5 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Membeli Lantai Rumah

Mungkin kamu berpikir cara ini dapat membersihkan lebih banyak area permukaan lantai dengan lebih cepat dan menghilangkan kotoran yang membandel.

Ilustrasi mengepel lantai. SHUTTERSTOCK/TOMMASO79 Ilustrasi mengepel lantai.

Tapi masalahnya, membuat lantai terlalu basah saat dipel bisa meninggalkan goresan dan juga butuh waktu lama untuk mengering, sehingga membahayakan penghuni rumah yang tidak menyadarinya.

Mengepel basah mungkin merupakan cara terbaik untuk menghilangkan bekas noda dan kotoran.

3. Tidak membersihkan kain pel setelah digunakan

Banyak orang menjadi malas dan berpikir bahwa mereka tidak perlu membersihkan kain pel setelah selesai mengepel lantai.

Baca juga: Cara Menghilangkan Kerak pada Lantai dan Nat Kamar Mandi

Tapi ingat, kamu tidak bisa membersihkan lantai yang kotor dengan kain pel yang kotor pula.

Oleh karena itu, kamu harus mencuci kain pel dengan benar untuk memastikan kebersihannya juga. Jika kamu memiliki bantalan pel sekali pakai, maka buang saja ke tempat sampah setelah sekali digunakan.

4. Mengepel lantai dengan air hangat

Kamu mungkin berpikir kalau mengepel lantai dengan air hangat dan campuran pembersih lantai bisa membunuh lebih cepat kuman di permukaan.

 

Tapi, perlu ingat bahwa air panas menguap lebih cepat daripada air dingin. Dan ini berarti bahwa kamu akan meninggalkan lebih banyak sisa residu di lantai

Baca juga: 3 Pilihan Ubin Lantai Kamar Mandi Antilicin

Cara ini mungkin membuat permukaan lantai bergaris dan lengket. Jadi, kamu mungkin perlu pertimbangkan yang tepat apabila menggunakan air hangat untuk mengepel.

Jika kamu sudah menggunakan pembersih lantai yang efektif membunuh kuman dan bakteri, maka tidak perlu sampai menggunakan air hangat apalagi panas.

5. Mengepel lantai ke arah depan

Jika kamu mengepel lantai ke arah depanmu, maka kamu akan menginjak lantai yang baru dipel dan itu tidak membersihkannya.

Pastikan untuk mengepel ke arah belakangmu atau membuatmu berjalan mundur, agar kakimu tidak menginjak kembali lantai yang sudah dipel.

Baca juga: Simak, Untung Rugi Meletakkan Kasur Langsung di Atas Lantai

6. Tidak mengganti air larutan pembersih lantai

Membersihkan lantai dengan air larutan pembersih yang sudah kotor memindahkan kontaminan di sekitar lantai.

Ketika air larutan pembersih lantai mulai terlihat keruh dan berubah warna, saatnya untuk menggantinya dengan yang baru.

Berapa kali kamu harus mengganti air larutan pembersih lantai akan bervariasi. Jika memiliki lantai yang sangat kotor, kamu mungkin perlu mengosongkan ember dan mengisi ulang air larutan pembersih lantai beberapa kali.

7. Mengeringkan lantai terlalu cepat

Setelah mengepel lantai, beberapa orang menjadi tidak sabar untuk segera mengeringkannya.

Baca juga: 8 Penyebab Lantai Keramik Terangkat dan Pecah

Mungkin kamu tergoda untuk meletakkan handuk ke lantai yang baru dipel, lalu mengeringkannya dengan cepat. Tapi, ini bisa jadi merupakan kesalahan.

Studi menunjukkan bahwa mikroorganisme terbunuh ketika mereka bersentuhan dengan disinfektan selama 10 menit.

 

Jadi, hindari godaan untuk cepat-cepat mengeringkan lantai yang baru dipel. Biarkan lantaimu kering dengan sendirinya untuk memastikannya disanitasi secara efektif.

Untuk membantu lantai kering, kamu dapat mencoba membuka jendela. Ini memungkinkan lebih banyak aliran udara dan sirkulasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com