Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Seperti Apa yang Dibutuhkan Tanaman? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 15/04/2021, 08:43 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanah adalah sumber daya dan faktor yang penting untuk pertumbuhan semua tanaman. Namun, yang patut diketahui adalah tidak semua jenis tanah dapat digunakan dengan baik untuk tanaman.

Dilansir dari Chicago Tribune, Kamis (15/4/2021), dengan memahami tanah, akan memberikan informasi terkait dengan jenis tanaman apa yang bisa di tanah tersebut hingga penyiraman yang benar.

Tanah kebun juga dapat digunakan untuk mengubah dan meningkatkan tekstur dan kandungan nutrisi tanah asli Anda, namun tergantung dari tanaman yang akan ditanam nanti.

Baca juga: Tanaman Hias Indoor Harus Diberi Pupuk, Ini Panduannya

Lantas, tanah yang seperti apa yang paling baik untuk tanaman? Simak ulasannya berikut ini. 

Tanah Kebun vs Tanah Pot

Tanah kebun dan campuran pot adalah tanah dalam kantong yang digunakan untuk berkebun, tetapi memiliki tujuan yang berbeda tergantung pada apa dan bagaimana Anda tumbuh.

Tanah pot diformulasikan khusus untuk tanaman pot dan kebun kontainer, karena mengandung bahan organik seperti lumut gambut, serabut kelapa dan kulit pohon bersama dengan vermikulit atau perlit yang memberikan drainase yang memadai dan kelembapan yang seimbang.

Anda sebaiknya memilih pot tanah jika Anda menanam tanaman dalam wadah yang terpisah dari tanah, termasuk bedengan.

Baca juga: Udara di Dalam Rumah Kering? Letakkan 5 Tanaman Hias Ini

Tanah kebun diformulasikan untuk mengubah dan memperbaiki tanah asli di taman Anda. Biasanya mengandung campuran bahan organik seperti kompos, pupuk kandang dan kayu giling untuk meningkatkan kandungan mikroba mineral tanah Anda atau memperbaiki teksturnya.

Misalnya, tanah taman yang mengandung kayu halus atau gambut dapat membantu memecah tanah yang padat, tanah liat yang berat, dan tanah kebun yang kaya nutrisi dapat membantu tanah berpasir menahan air.

Tanah Organik vs Tanah Non-Organik

Ada beberapa perbedaan penting antara tanah organik dan non organik yang perlu Anda pertimbangkan saat membeli tanah dalam kantong untuk taman Anda.

Tanah organik dibuat dari bahan organik berbasis karbon seperti rumput laut, tepung ikan, sisa makanan, jamur, mulsa dan pupuk kandang.

 

Tanah organik juga bebas dari bahan-bahan yang direkayasa secara kimiawi atau bahan kimia pertanian yang terkadang digunakan untuk membuat tanah non organik. Banyak tanah kebun non organik dan campuran pot mengandung pupuk kimia, pestisida, atau bahan limbah pabrik seperti Sterofoam.

Jika Anda menanam sayuran, herba, atau tanaman lain yang dapat dimakan, memilih tanah organik berarti menghindari bahan kimia yang dapat larut ke dalam makanan Anda.

Tanah organik juga menciptakan lingkungan yang lebih bersahabat bagi cacing tanah serta serangga bermanfaat lainnya.

Baca juga: Pentingnya Pencahayaan Saat Meletakkan Tanaman Hias di Rumah

Menguji Tanah

Sebelum membeli tanah kebun, Anda mungkin ingin melakukan pengujian tanah di tanah asli Anda untuk menentukan produk mana yang paling menguntungkan Anda.

Anda dapat menggunakan pengujian sederhana di rumah untuk menentukan apakah tanah Anda seperti tanah liat, berpasir atau berlumpur.

Anda juga dapat menguji pH untuk menentukan apakah tanah Anda bersifat asam, basa, atau netral, yang dapat membantu Anda memahami tanaman mana yang akan tumbuh paling di taman Anda serta perubahan tanah mana yang mungkin Anda butuhkan.

Pertama, kenali teksturnya dengan mengambil segenggam tanah ke tangan Anda, menambahkan sedikit air dengan kaleng penyiram, dan menggulungnya di antara jari-jari Anda. Anda akan dapat mengetahui apakah itu terasa lengket (seperti tanah liat) atau berpasir (seperti pasir).

Baca juga: 6 Tanaman Hias Indoor yang Bisa Tumbuh Tanpa Tanah

Tanah seperti tanah liat yang lengket memiliki partikel-partikel besar dan berat yang akan mendapat manfaat dari tanah taman yang terbuat dari sabut kelapa, serutan kayu atau bahan ringan lainnya untuk menambah ringan dan meningkatkan drainase.

Tanah berpasir membutuhkan kompos dan pupuk kandang yang kaya nutrisi untuk menambah nutrisi dan meningkatkan retensi air.

Untuk menguji pH, Anda perlu membeli alat uji tanah. Beberapa alat ini juga dapat membantu Anda menentukan kesuburan tanah.

Tanah kantong yang mengandung lumut gambut sangat bagus untuk tanah alkali, karena dapat menurunkan pH seiring waktu, sedangkan tanah yang mengandung batu kapur akan membantu menyeimbangkan tanah yang terlalu asam.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com