JAKARTA, KOMPAS.com - Berbeda saat hujan turun, tanaman tidak menerima banyak nutrisi ketika cuaca sedang panas. Untuk menghadapi cuaca panas, ada banyak cara berbeda dalam menjaga tanaman tetap terhidrasi tanpa membuang air.
Dilansir dari Better Homes & Gardens, Kamis (15/4/2021), memilih tanaman yang tahan kekeringan menjadi salah satu cara untuk menggunakan lebih sedikit air dalam penyiramannya.
Tetapi beberapa penyesuaian sederhana juga akan membantu memaksimalkan curah hujan yang Anda dapatkan, dan mengurangi penyiraman tanaman tersebut.
Baca juga: Tanaman Hias Indoor Harus Diberi Pupuk, Ini Panduannya
Lantas, cara apa saja yang dapat dilakukan dalam merawat tanaman saat musim panas agar lebih menghemat air juga? Berikut ulasannya.
Selama musim kering, kurangi pemupukan. Dalam kondisi kering, garam pupuk dapat mengeringkan akar tanaman.
Selain itu, tanaman tidak membutuhkan rangsangan ekstra untuk menghasilkan pertumbuhan yang membutuhkan lebih banyak air.
Untuk halaman rumput Anda, pastikan Anda memotong ke ketinggian terbaik untuk jenis rumput Anda. Untuk kebanyakan varietas, tingginya antara 2 dan 4 inci.
Baca juga: Udara di Dalam Rumah Kering? Letakkan 5 Tanaman Hias Ini
Memotong terlalu pendek membuat rumput lebih sulit menyerap sinar matahari yang dibutuhkan untuk bertahan hidup dan memperkuat akarnya, jadi daripada menghemat air, rumput malah bisa merusak atau membunuh rumput Anda.
Batuan yang ditempatkan secara strategis terlihat bagus dan membantu mengarahkan air, memperlambatnya sehingga meresap ke dalam tanah dan lebih tersedia untuk tanaman. Seiring waktu, instalasi batu akan menangkap sejumlah kecil tanah dan bahan organik serta menciptakan relung bagi tanaman untuk tumbuh.
Perhatikan ke mana air mengalir saat hujan, dan tempatkan tonjolan kecil bebatuan dengan berbagai ukuran di jalurnya. Kubur hingga sepertiga permukaan bebatuan untuk tampilan yang lebih alami.
Grey water adalah limbah air rumah tangga non kakus yang berasal dari aktifitas memasak, kamar mandi, dan lain-lain.