Jika ada yang kurang, memberi tanaman lebih banyak NPK saja tidak akan menyelesaikan masalah. Uji tanah secara berkala untuk mengetahui apa yang kurang.
Baca juga: Cara Menggunakan Pupuk ZA untuk Tanaman Cabai agar Panen Melimpah
Banyak alat uji tanah yang dijual bebas hanya untuk menguji NPK. Untuk laporan yang akurat dan mendetail yang mencakup makro dan mikronutrien, serta pH dan kandungan organik, periksalah tanah secara profesional.
Keasaman tanah, atau pH, memainkan peran penting dalam cara tanaman menggunakan pupuk. Setiap jenis tanaman disesuaikan untuk hidup dalam kisaran pH tertentu.
Jika tanaman hidup pada kisaran pH idealnya, tanaman dapat menggunakan nutrisi secara efisien. Di luar kisaran itu, mereka menjadi kurang efisien dalam menyerap unsur hara.
Ketika pH mati, nutrisi yang dibutuhkan mungkin ada dalam jumlah yang cukup, tetapi tanaman menunjukkan tanda-tanda kekurangan nutrisi.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk Organik Cair untuk Merangsang Bunga dan Buah
Dalam kasus ini, koreksi bukanlah pemupukan tetapi menyesuaikan pH. Kapur meningkatkan pH, sedangkan sulfur, aluminium sulfat, dan besi menurunkannya.
Tanaman membutuhkan nutrisi saat mereka sedang dalam masa pertumbuhan. Jangan tunggu tanaman terlihat stres, lemah, terkena serangga, baru diberi pupuk, karena bila ini terjadi artinya kamu sudah terlambat.
Pasalnya, pupuk membutuhkan waktu untuk diserap oleh akar, hingga bisa membuat tanaman subur.
Berikan pupuk kering pada saat tanam atau bahkan beberapa hari sebelum menanam bibit. Beri lagi pupuk saat sudah muncul daun sejati. Lengkapi dengan makanan nabati cair pada waktu pertumbuhan puncak.
Baca juga: Cara Memanfaatkan Limbah Sayuran dan Buah untuk Pupuk Kompos