Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 11/06/2023, 21:13 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber Bobvila

Ilustrasi pupuk NPKSHUTTERSTOCK/CRINIGER KOLIO Ilustrasi pupuk NPK

Jika ada yang kurang, memberi tanaman lebih banyak NPK saja tidak akan menyelesaikan masalah. Uji tanah secara berkala untuk mengetahui apa yang kurang.

Baca juga: Cara Menggunakan Pupuk ZA untuk Tanaman Cabai agar Panen Melimpah

Banyak alat uji tanah yang dijual bebas hanya untuk menguji NPK. Untuk laporan yang akurat dan mendetail yang mencakup makro dan mikronutrien, serta pH dan kandungan organik, periksalah tanah secara profesional.

5. Mengabaikan pH

Keasaman tanah, atau pH, memainkan peran penting dalam cara tanaman menggunakan pupuk. Setiap jenis tanaman disesuaikan untuk hidup dalam kisaran pH tertentu.

Jika tanaman hidup pada kisaran pH idealnya, tanaman dapat menggunakan nutrisi secara efisien. Di luar kisaran itu, mereka menjadi kurang efisien dalam menyerap unsur hara.

Ketika pH mati, nutrisi yang dibutuhkan mungkin ada dalam jumlah yang cukup, tetapi tanaman menunjukkan tanda-tanda kekurangan nutrisi.

Baca juga: Cara Membuat Pupuk Organik Cair untuk Merangsang Bunga dan Buah

Dalam kasus ini, koreksi bukanlah pemupukan tetapi menyesuaikan pH. Kapur meningkatkan pH, sedangkan sulfur, aluminium sulfat, dan besi menurunkannya.

6. Waktu pemupukan yang salah

Tanaman membutuhkan nutrisi saat mereka sedang dalam masa pertumbuhan. Jangan tunggu tanaman terlihat stres, lemah, terkena serangga, baru diberi pupuk, karena bila ini terjadi artinya kamu sudah terlambat.

Pasalnya, pupuk membutuhkan waktu untuk diserap oleh akar, hingga bisa membuat tanaman subur.

Berikan pupuk kering pada saat tanam atau bahkan beberapa hari sebelum menanam bibit. Beri lagi pupuk saat sudah muncul daun sejati. Lengkapi dengan makanan nabati cair pada waktu pertumbuhan puncak.

Baca juga: Cara Memanfaatkan Limbah Sayuran dan Buah untuk Pupuk Kompos

Halaman:


Terkini Lainnya

Cara Mencuci Baju Renang yang Tepat agar Tahan Lama

Cara Mencuci Baju Renang yang Tepat agar Tahan Lama

Do it your self
5 Cara Menghias Rumah dengan Warna Cokelat

5 Cara Menghias Rumah dengan Warna Cokelat

Decor
9 Cara Menghilangkan Bau Tidak Sedap pada Sepatu

9 Cara Menghilangkan Bau Tidak Sedap pada Sepatu

Do it your self
Ruparupa Rayakan Ultah Ke-8, Luncurkan Kampanye #BikinBeres

Ruparupa Rayakan Ultah Ke-8, Luncurkan Kampanye #BikinBeres

Housing
Bolehkah Tempat Tidur Menggunakan Headboard? Ini Kata Ahli

Bolehkah Tempat Tidur Menggunakan Headboard? Ini Kata Ahli

Housing
5 Furnitur Sebaiknya Tidak Dibeli untuk Rumah

5 Furnitur Sebaiknya Tidak Dibeli untuk Rumah

Home Appliances
7 Barang yang Harus Dibuang Segera Tanpa Menyesel Kemudian Hari

7 Barang yang Harus Dibuang Segera Tanpa Menyesel Kemudian Hari

Housing
6 Cara Menghilangkan Lumut dari Atap Rumah, Dijamin Enggak Tumbuh Lagi

6 Cara Menghilangkan Lumut dari Atap Rumah, Dijamin Enggak Tumbuh Lagi

Housing
Rumah Modular Dianggap Lebih Ramah Lingkungan, Mengapa?

Rumah Modular Dianggap Lebih Ramah Lingkungan, Mengapa?

Housing
7 Alasan Rumah Selalu Terlihat Berantakan

7 Alasan Rumah Selalu Terlihat Berantakan

Housing
Cara Membersihkan Furnitur Beludru agar Terlihat Cantik

Cara Membersihkan Furnitur Beludru agar Terlihat Cantik

Home Appliances
3 Cara Membersihkan Noda Oli di Halaman Rumah

3 Cara Membersihkan Noda Oli di Halaman Rumah

Housing
7 Bunga Putih yang Dapat Mempercantik Taman

7 Bunga Putih yang Dapat Mempercantik Taman

Pets & Garden
Cara Mengobati dan Mencegah Kucing Scabies

Cara Mengobati dan Mencegah Kucing Scabies

Pets & Garden
5 Cara Membasmi Semut Api dari Rumah

5 Cara Membasmi Semut Api dari Rumah

Housing
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com