BTN Godok Kredit Rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menyatakan siap mendukung Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera). Ini guna mempercepat penyediaan hunian layak huni bagi sekitar 9,1 juta masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Indonesia.

Masyarakat berpenghasilan rendah ini di antaranya memiliki penghasilan di bawah Rp 4 juta.

Adapun, saat ini Tapera tengah menyiapkan penyusunan skema pembiayaan perumahan bagi MBR. Sasaran program Tapera tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan seluruh lapisan MBR termasuk yang berpenghasilan di bawah Rp 4 juta.

Baca juga: Ribuan Karyawan Kontrak BUMN Ini Bisa Dapat Fasilitas KPR Subsidi

Direktur Utama BTN Haru Koesmarhargyo mengatakan kelompok MBR dengan penghasilan di bawah Rp 4 juta tersebut mendominasi porsi backlog perumahan. Ini akibat meningkatnya jumlah permintaan atas rumah dari kelompok tersebut setiap tahun.

Sementara kapasitas penyediaan perumahan untuk segmen MBR belum dapat memenuhi kebutuhan mereka.

“BTN sudah dipastikan siap untuk mendukung program Tapera tersebut. Dengan infrastruktur, jaringan ke mitra pengembang, dan pengalaman BTN dalam pembiayaan perumahan khususnya untuk subsidi bagi MBR, sampai dengan saat ini BTN berkomitmen penuh mendukung program rumah nasional. Termasuk dalam hal ini mendukung Tapera dalam menyediakan hunian berkualitas terutama bagi MBR dengan penghasilan di bawah Rp 4 juta,” jelas Haru dalam keterangan resmi, Jumat (19/3/2021).

Hingga saat ini, BTN tengah menggodok skema kredit pemilikan rumah (KPR) untuk mendukung program Tapera.

Baca juga: Para Dosen USU Jadi Target Penyaluran KPR Subsidi

"Target kami adalah dapat memberikan hunian yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia sesuai dengan Program Satu Juta Rumah milik pemerintah,” ujar Haru.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Consumer and Commercial Banking BTN Hirwandi Gafar menuturkan untuk dapat menyediakan perumahan bagi kelompok MBR tersebut, diperlukan upaya yang komprehensif.

Beberapa upaya tersebut meliputi ketersediaan lahan dan bangunan yang efisien namun berkualitas. Hirwandi menambahkan, diperlukan juga prasarana dan sarana umum yang memadai, serta insentif untuk pembiayaan konstruksi untuk menyediakan rumah bagi MBR.

“Dengan berbagai langkah komprehensif tersebut, kami meyakini akan semakin banyak MBR yang dapat memiliki hunian berkualitas,” ujarnya Hirwandi.