Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/03/2021, 15:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

 

Nama lain untuk penyakit ini adalah kanker putih, busuk lunak encer, busuk kayu, redaman, layu busuk merah muda, busuk mahkota, dan beberapa lainnya.

Cara mengobati tanaman yang terserang penyakit busuk putih

Penyakit jamur ini bisa sangat sulit diobati, karena gejala busuk putih pada awalnya mirip dengan banyak penyakit tanaman lainnya. Begitu busuk putih berada di kebun, biasanya muncul setiap tahun, karena kemampuan spora untuk menahan musim dingin di puing-puing tanaman dan tanah.

Bunga dan jaringan tanaman yang rusak seringkali menjadi yang pertama dijajah oleh penyakit. Spora tidak hanya menyebar melalui angin, tetapi juga melalui aktivitas serangga dan percikan air hujan.

Baca juga: Penyakit Patek Bisa Mematikan Tanaman Cabai? Ini Penjelasannya

Sisa tanaman yang tertinggal dari panen tahun sebelumnya seringkali menjadi penyebab kontaminan awal.

Setelah tanaman terserang penyakit, Anda dapat mencoba memangkas tanaman di bawah bahan yang terinfeksi dan menggunakan fungisida. Namun, keberhasilan yang sangat terbatas dengan metode ini kecuali penyakitnya terdeteksi sangat dini.

Cara terbaik adalah membuang tanaman dan menghancurkannya.

Mencegah munculnya penyakit busuk putih

Karena tidak ada pengobatan busuk putih yang efektif, yang terbaik adalah mencoba mencegah penyakit. Para ahli menyarankan rotasi tanaman dan membersihkan sisa-sisa tanaman musim sebelumnya.

Baca juga: Hati-hati, Ini Penyakit Tanaman Saat Musim Hujan

Pilih tanaman yang tumbuh tegak daripada merangkak di tanah dan pastikan banyak sirkulasi udara. Siram pagi-pagi sekali dengan selang basah atau irigasi tetes.

Jangan membuat kompos tanaman yang terinfeksi, karena sebagian besar kondisi kompos tidak akan cukup panas untuk membunuh sklerotia.

Ada beberapa tanaman yang mampu tahan dari serangan penyakit busuk putih, antara lain penta, impatiens, kuping gajah, dan canna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com