KOMPAS.com - Iran mengaktifkan sistem pertahanan udaranya di beberapa kota setelah Israel dilaporkan meluncurkan serangan balasan ke negara itu.
Berita tersebut mendapat atensi paling tinggi di kanal Global Jumat (19/4/2024), disusul kabar-kabar lain terkait topik serangan Israel ke Iran.
Berikut rangkuman selengkapnya.
Baca juga: Kim Jong Un Rilis Lagu Baru yang Isinya Puji Diri Sendiri
Iran pada Jumat (19/4/2024) mengaktifkan sistem pertahanan udaranya di beberapa kota setelah Israel dilaporkan meluncurkan serangan balasan ke negara itu.
“Pertahanan udara Iran telah diaktifkan di langit beberapa provinsi,” lapor Kantor berita resmi Iran, IRNA.
Sementara itu, sebagaimana dilansir AFP, TV pemerintah Iran telah melaporkan adanya ledakan besar yang terdengar di dekat pusat kota Isfahan.
Amerika Serikat memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB.
Rancangan resolusi ini diperkenalkan oleh Aljazair.
Rancangan resolusi yang merekomendasikan kepada Majelis Umum PBB agar Negara Palestina diterima sebagai anggota PBB tersebut mendapat 12 suara setuju, dua abstain, dan satu menolak dalam pemungutan suara pada Kamis (18/4/2024) sore waktu New York.
Baca juga: Saat Ini, Israel-Iran Siap Lakukan Deeskalasi
Sejumlah media AS melaporkan, Israel telah melancarkan serangan terhadap Iran sebagai pembalasan atas serangan akhir pekan lalu Dengan mengutip keterangan para pejabat Amerika Serikat.
ABC dan CBS News melaporkan serangan Israel ke Iran tersebut terjadi pada Jumat (18/4/2024) dini hari waktu Timur Tengah.
Tidak ada komentar langsung dari Gedung Putih atau Pentagon.
Israel belum secara resmi mengonfirmasi serangan terhadap Iran sebagai pembalasan atas serangan akhir pekan lalu.
Ketika ditanya tentang adanya laporan terjadi ledakan dan serangan di Iran dan Suriah, Militer Israel mengatakan kepada Kantor berita AFP, bahwa pihaknya belum memiliki tanggapan terkait hal tersebut.
"Kami tidak memiliki komentar untuk saat ini," ungkap Militer Israel pada Jumat (19/5/2024).
Militer Ukraina pada Jumat (19/4/2024) menyatakan bahwa untuk pertama kalinya berhasil menembak jatuh pesawat pengebom jarak jauh Rusia, sejak invasi Rusia dua tahun lalu.
Pesawat Rusia itu biasa digunakan untuk menembakkan rudal jelajah ke kota-kota Ukraina yang dilanda perang tersebut.
"Untuk pertama kalinya, unit rudal antipesawat angkatan udara bekerja sama dengan intelijen pertahanan Ukraina menghancurkan pengebom strategis jarak jauh Tu-22M3," kata militer Ukraina dalam pernyataan di media sosial, dikutip dari AFP.
Baca juga: Ini Reaksi Internasional Usai Ada Laporan Israel Serang Iran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.