Namun, tampaknya serangannya terhadap Israel sengaja dirancang agar menimbulkan jumlah korban jiwa sesedikit mungkin.
Saat terjadi perang, Republik Iran tak hanya khawatir dengan kekuatan militer Israel dan sekutunya yang tangguh: AS.
Iran juga memikirkan potensi kerusuhan di dalam negeri.
Demonstrasi pada 2022 menyusul tewasnya Mahsa Amini dalam tahanan polisi menunjukkan kerentanan rezim ini.
Banyak pengambil keputusan di Republik Iran khawatir, bila terjadi perang dengan Israel dan AS, pasukan keamanan Iran serta pusat komando dan komunikasi IRGC akan menjadi target.
Ini dikhawatirkan memicu kembali protes dan membuka jalan bagi para penentang rezim untuk bangkit, meski rezim berniat memadamkan segala potensi pemberontakan.
Baca juga: Daftar Sanksi AS pada Iran yang Sudah Berlaku dan yang Akan Datang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.