Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Indahnya Toleransi Agama di Albania...

Kompas.com - 03/04/2024, 17:46 WIB
Krisna Diantha Akassa,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Total ada tujuh mahasiswa asal Indonesia yang menuntut ilmu di Tirana, Albania. Tiga mahasiswa belajar sastra Inggris, dan empat lainnya menekuni agama Islam.

Dalam wawancara dengan Kompas.com, semuanya mengaku menikmati kehidupan di Tirana.

Keramahan masyarakat Tirana menjadi salah satu kebetahan mereka tinggal di kota ini.

Waluyo Hadi, mahasiswa program doktoral di Universitas Sczenen, Polandia, memilih Tirana sebagai bahan salah satu penelitiannya.

"Saya ingin merasakan bagaimana suasana Islam di kota ini," kata Waluyo Hadi.

Laki-laki asal Nganjuk ini menemukan impiannya di Tirana.

"Saya ingin tarawih di sini, sudah lama hidup di negara orang tanpa tawarih," katanya.

Waluyo Hadi beberapa tahun menetap di Kyoto, Jepang, lalu pindah ke Polandia, untuk urusan program doktoralnya.

Baca juga: Terlibat Perdagangan Narkoba, Mantan Menteri di Albania Diseret ke Bui

Tiga bulan di Tirana, Albania, semasa Ramadhan, dia mencoba semua masjid yang ada di kota ini.

"Dan memang benar, masyarakat Albania ramah," katanya. 

Islam ke Albania diusung Turkiye, melalui kejayaan Usmaniah.

Orthodox berasal dari tetangganya di Selatan, yakni Yunani. Kathlolik, yang kini mendominasi Albania Utara, berasal dari seberang laut Adria, kekaisaran Romawi. Sementara Bektashi berasal dari Iran. 

Semua agama ini hidup rukun. Bektashi, sempalan Islam Syiah, juga diterima baik di Albania.

Bahkan markas besarnya berada di Tirana, setelah terusir dari Turkiye di era Kemal Ataturk.

"Kami menerima Bektashi karena agama ini juga melambangkan nasionalisme kami, Albania,“ kata Aleks, warga Permet, Albania Selatan.

Kompas.com menyusuri Albania dari Selatan, Tengah, hingga Utara. Dominasi Islam memang ada di mana-mana.

Masjid hampir ada di setiap sudut desa, kecuali di wilayah pegunungan di Albania Utara.

Namun, rumah ibadah Islam ini berdampingan yang jaraknya hanya ratusan meter dengan gereja orthodox, katholik, atau theke.

"Kami Albania," tegas Aleks.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com