Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Wali Kota di Meksiko Dibunuh pada Hari Pertama Kampanye

Kompas.com - 03/04/2024, 17:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

MEXICO CITY, KOMPAS.com - Seorang kandidat yang mencalonkan diri sebagai wali kota di salah satu kota paling kejam di Meksiko terbunuh pada hari pertama kampanyenya.

Insiden ini menambah jumlah korban tewas dalam apa yang menurut para ahli bisa jadi merupakan pemilu paling berdarah di negara itu sepanjang sejarah.

Bertha Gisela Gaytan ditembak di sebuah kota di luar kota Celaya, di mana ia mencalonkan diri sebagai kandidat dari partai Morena, partai yang berkuasa di Meksiko.

Baca juga: Demo di Meksiko, Massa Dobrak Pintu Istana Kepresidenan

Dilansir dari Guardian, sebuah video di media sosial menunjukkan sekelompok aktivis dan pendukung Morena sedang berjalan di jalanan sebelum suara tembakan terdengar.

Adrian Guerrero, seorang kandidat Morena untuk dewan kota, juga dilaporkan terbunuh dalam serangan tersebut.

Ini adalah pembunuhan terbaru menjelang pemilihan umum pada 2 Juni, dengan setidaknya 22 kandidat walikota dibunuh sejak September 2023.

Hal ini mencerminkan besarnya jumlah pemilih yang akan menjadi yang terbesar di Meksiko.

Mereka akan menentukan penerus presiden, Andres Manuel López Obrador, serta lebih dari 20.000 jabatan di tingkat federal, negara bagian, dan kotamadya.

Celaya berada di Guanajuato, yang sering mengalami lebih banyak pembunuhan dibandingkan negara bagian lain di Meksiko. Enam puluh petugas polisi terbunuh di negara bagian ini tahun lalu.

Kekerasan tersebut mencerminkan perebutan wilayah dan bisnis di antara berbagai kelompok kejahatan terorganisir.

Baca juga: Pemilu Tahun 2024 di Meksiko Terancam Ulah Kartel

Hanya beberapa jam sebelum kematiannya, Gaytan mengadakan konferensi pers di mana ia menyampaikan usulannya untuk memerangi korupsi dan meningkatkan keamanan di Celaya.

Menurut Data Civica, sebuah organisasi penelitian yang melacak kekerasan politik, sekitar delapan dari setiap 10 serangan dan pembunuhan terjadi di tingkat kotamadya.

"Di sinilah kejahatan terorganisir dapat memiliki kontrol teritorial yang lebih besar," kata Itxaro Arteta, dari Data Cívica. "Pemerintah kota mengontrol anggaran daerah dan polisi, apakah polisi melakukan semua yang seharusnya mereka lakukan, atau membiarkan hal-hal tertentu terjadi."

Baca juga: Kecelakaan Bus di Meksiko, 19 Orang Tewas, 22 Terluka

Korban tersebar di antara semua partai politik, tetapi pembunuhan paling sering menargetkan kandidat yang menantang petahana. Sebuah analisis serangan selama pemilu 2021 menemukan bahwa hal ini terjadi pada 25 dari 32 kasus pembunuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com