Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Migran Diperkosa di Perbatasan Meksiko Saat Menunggu Masuk ke AS

Kompas.com - 30/09/2023, 09:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

MEXICO CITY, KOMPAS.com - Para penculik wanita imigran bernama Carolina tiba pada fajar untuk menariknya keluar dari rumah persembunyian di kota perbatasan Meksiko, Reynosa, pada akhir Mei lalu.

Carolina mengira bahwa mereka akan memaksanya menelepon keluarganya di Venezuela untuk meminta uang tebusan sebesar 2.000 dolar AS.

Namun, salah satu dari mereka mendorongnya ke dalam bus yang mogok yang diparkir di luar dan memperkosanya.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Perkampungan Ilegal WNI di Malaysia | Penelitian Jasad Alien di Meksiko

"Itu adalah hal yang paling menyedihkan dan mengerikan yang bisa terjadi pada seseorang," kata Carolina, seperti dilansir dari Reuters.

Seorang advokat migran yang membantu Carolina setelah penculikan, yang berbicara kepada dengan syarat tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan, mengkonfirmasi semua rincian dari kisahnya.

Serangan tersebut terjadi di tengah meningkatnya kekerasan seksual terhadap migran di kota perbatasan Reynosa dan Matamoros, yang merupakan rute transit utama bagi para imigran yang ingin masuk ke Amerika Serikat.

Ini berdasarkan data dari pemerintah Meksiko dan kelompok-kelompok kemanusiaan, serta hasil wawancara dengan delapan orang penyintas kekerasan seksual dan lebih dari selusin petugas bantuan lokal.

"Cara tidak manusiawi yang dilakukan para penyelundup untuk menyiksa, memeras, dan melakukan kekerasan terhadap para migran demi mendapatkan keuntungan adalah tindakan kriminal dan tercela secara moral," ujar juru bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) Amerika Serikat, Luis Miranda, dalam menanggapi pertanyaan mengenai meningkatnya laporan pemerkosaan.

Investigasi kriminal terhadap pemerkosaan warga negara asing, tidak termasuk warga Amerika, merupakan yang tertinggi dalam catatan di kedua kota tersebut tahun ini, menurut data negara bagian dari tahun 2014 hingga 2023 yang diperoleh Reuters melalui permintaan kebebasan informasi.

Departemen Luar Negeri AS menganggap Tamaulipas, tempat kedua kota itu berada, sebagai negara bagian paling berbahaya di sepanjang perbatasan AS-Meksiko.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Perkampungan Ilegal WNI di Malaysia | Penelitian Jasad Alien di Meksikop

Menghadapi rekor penyeberangan perbatasan ilegal, pemerintahan Presiden AS Joe Biden pada bulan Mei lalu beralih ke sistem baru yang mengharuskan para migran membuat janji temu melalui aplikasi yang dikenal sebagai CBP One, untuk menunjukkan diri mereka di penyeberangan perbatasan resmi untuk memasuki AS.

Sembilan ahli, termasuk pengacara, tenaga medis, dan pekerja bantuan, mengatakan kepada Reuters bahwa sistem baru ini memiliki konsekuensi yang tidak diharapkan di kedua kota tersebut, yang berkontribusi pada lonjakan kekerasan.

Tingginya risiko penculikan dan kekerasan seksual di Reynosa dan Matamoros merupakan salah satu faktor yang mendorong para migran untuk menyeberang secara ilegal, demikian ungkap empat orang advokat. Penyeberangan lintas batas melonjak pada bulan September.

Baca juga: Ilmuwan Teliti Jasad Alien di Meksiko, Tak Temukan Hasil Rekayasa

Para pejabat Biden mengatakan bahwa kebijakan CBP yang baru lebih manusiawi karena mengurangi kebutuhan para migran untuk membayar penyelundup dan kelompok-kelompok kriminal untuk mengangkut mereka melintasi perbatasan secara ilegal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com