PESHAWAR, KOMPAS.com - Serangan bom bunuh diri mengguncang dua masjid di Pakistan pada hari Jumat (29/9/2023, menewaskan sedikitnya 57 orang, termasuk tujuh anak-anak.
Serangan terjadi ketika umat Islam merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad, demikian ungkap polisi dan pejabat kesehatan.
Tidak ada kelompok yang segera mengaku bertanggung jawab atas serangan-serangan tersebut, yang jumlah korbannya bisa meningkat, dengan banyak orang terluka parah dan yang lainnya terjebak di bawah reruntuhan.
Baca juga: Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan: 57 Tewas, Pelaku Masih Misteri
Pada ledakan pertama, di Mastung di provinsi barat daya Balochistan, pengebom meledakkan bahan peledaknya di dekat sebuah kendaraan polisi di mana orang-orang berkumpul untuk sebuah prosesi, kata pejabat polisi senior Munir Ahmed.
Dilansir dari Reuters, sedikitnya 52 orang tewas, menurut pejabat kesehatan distrik Abdul Rasheed, termasuk anak-anak berusia sembilan hingga 11 tahun. Sedikitnya 58 orang terluka.
"Mereka yang terluka menangis meminta pertolongan," kata seorang saksi Munir Ahmed Shahwani.
"Saya melihat setidaknya 25 mayat di tempat kejadian, termasuk anak-anak kecil," katanya, seraya menambahkan bahwa orang-orang mencari orang-orang yang mereka cintai.
Seorang wakil inspektur polisi termasuk di antara mereka yang tewas saat dia mengawasi pengaturan keamanan di daerah tersebut, kata polisi.
"Nawaz Gishkori mencoba menghentikan pelaku bom bunuh diri, namun ia meledakkan diri setelah mendekatinya," kata Javed Lehri, seorang perwira polisi senior.
Pertemuan tersebut, di mana orang-orang membawa bendera dan spanduk, dilakukan di sebuah masjid milik sekte Barelvi, yang secara umum dianggap lebih moderat daripada sekte Islam garis keras seperti Salafisme.
Baca juga: Bom Bunuh Diri dalam Peringatan Maulid Nabi di Pakistan Tewaskan 52 Orang
Beberapa sekte garis keras menganggap pemujaan terhadap Nabi Muhammad sebagai bid'ah.
Serangan kedua, di negara bagian tetangga Khyber Pakhtunkhwa, menewaskan lima orang di sebuah masjid, menurut petugas penyelamat.
Atapnya runtuh, kata penyiar Geo News, menjebak sekitar 30 hingga 40 orang di bawah reruntuhan.
Serangan tersebut melibatkan dua ledakan, salah satunya di gerbang masjid dan yang lainnya di dalam kompleks, kata seorang pejabat.
Baca juga: Pakistan Jadwalkan Pemilihan Umum Parlemen Januari Mendatang
Lonjakan serangan militan di provinsi-provinsi barat Pakistan telah membayangi persiapan pemilu dan kampanye publik menjelang pemilihan umum nasional bulan Januari, namun hingga saat ini serangan-serangan tersebut sebagian besar menargetkan pasukan keamanan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.