Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Kompas.com - 29/03/2024, 19:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

NEW YORK CITY, KOMPAS.com - Wanita yang mengaku mencuri buku harian Ashley, putri Presiden AS Joe Biden dan membantu menjualnya kepada aktivis konservatif akan ditangkap pada Jumat (29/3/2024).

Aimee Harris, pelaku pencurian, seharusnya dijatuhi hukuman di Manhattan pada Rabu (27/3/2024) sore. 

Pengacaranya sebelumnya mengatakan kepada Hakim Distrik AS Laura Swain bahwa warga Florida itu tidak dapat hadir karena masalah penitipan anak dan hal lainnya.

Baca juga: Imbas Pemungutan Suara DK PBB, Biden-Netanyahu Kini di Jalur Berlawanan

Karena Harris muncul melalui video, Swain menunda hukumannya hingga 9 April. 

Hakim mengatakan dia akan mengeluarkan surat perintah penangkapan Harris pada Jumat sore, kecuali dia menyerahkan dokumen tambahan termasuk pernyataan tertulis keuangan pada siang hari.

"Saya harap saya tidak perlu melakukannya," kata Swain. "Baik Anda maupun anak-anak Anda tidak memerlukan Marsekal Amerika Serikat yang mencari Anda, menemukan Anda, dan membawa Anda ke New York."

Dilansir dari Reuters, surat perintah penangkapan dapat menyebabkan Harris menghabiskan waktu di balik jeruji besi, sebuah nasib yang mungkin tidak akan dia hadapi saat menjalani hukuman.

Jaksa telah meminta Swain untuk menghukum Harris enam bulan tahanan rumah dan tiga tahun pembebasan dengan pengawasan, sementara Harris meminta masa percobaan.

Harris dan warga Florida lainnya, Robert Kurlander, mengaku bersalah pada 25 Agustus 2022 karena berkonspirasi melakukan pengangkutan barang curian antar negara bagian sehubungan dengan buku harian Ashley Biden.

Menurut dokumen pengadilan, Harris mencuri buku harian itu setelah tinggal di sebuah rumah di Delray Beach, Florida, tempat Ashley Biden pernah tinggal dan menyimpan buku harian serta barang-barang lainnya.

Baca juga: Biden Telepon Beri Selamat kepada Prabowo, Janjikan Ini ke Indonesia

Harris meminta Kurlander untuk membantu menjual buku harian itu, foto keluarga Ashley Biden, dan barang-barang lainnya kepada kelompok aktivis konservatif Project Veritas, yang masing-masing membayar mereka 20.000 dollar AS.

Kantor Kejaksaan AS di Manhattan mengatakan komunikasi Harris dengan Kurlander mengindikasikan bahwa dia sebagian dimotivasi oleh keinginan untuk merugikan kampanye Kandidat 1, yang mengacu pada keberhasilan Joe Biden sebagai calon presiden dari Partai Demokrat pada tahun 2020.

Baca juga: Biden Telepon Netanyahu, Sebut Serangan Darat ke Rafah adalah Kesalahan

“Meski substansi pandangan politik Harris tidak ada relevansinya dengan kasus ini, cara dia mengemukakan pandangan tersebut jauh di luar aktivitas politik apa pun yang sah,” tulis jaksa penuntut.

Kurlander dijadwalkan akan dijatuhi hukuman pada 12 April.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com