Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Kompas.com - 29/03/2024, 14:12 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Jepang sedang mempersiapkan untuk melanjutkan pendanaan bagi Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) yang mengkoordinasikan hampir semua bantuan ke Gaza.

Jepang adalah negara yang pernah menjadi penyumbang terbesar keenam untuk badan tersebut.

Negara itu sebelumnya bergabung dengan lebih dari selusin negara untuk menghentikan pendanaan setelah Israel menuding 12 dari 13.000 karyawan UNRWA di Gaza terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober.

Baca juga: Giliran Australia Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA, Sangkal Tuduhan Israel

Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa diketahui telah bertemu dengan Kepala UNRWA Philippe Lazzarini di Tokyo pada Kamis (28/4/2024).

Mereka mendiskusikan langkah-langkah yang perlu diambil oleh badan PBB tersebut untuk memperkuat tata kelola dan transparansi.

"Jepang dan UNRWA mengonfirmasi bahwa kami akan memajukan koordinasi akhir tentang upaya-upaya yang diperlukan untuk melanjutkan kontribusi Jepang," kata Kementerian Luar Negeri Jepang dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.

Laporan media Jepang mengatakan bahwa kembalinya pendanaan, yang ditangguhkan pada bulan Januari, diperkirakan akan terjadi pada paruh pertama bulan April.

Penghentian pendanaan secara tiba-tiba telah mengancam upaya UNRWA untuk memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan di Gaza, di mana PBB telah memperingatkan akan adanya kelaparan yang akan datang.

Bulan ini, Australia, Kanada, Swedia, dan beberapa negara lainnya mengatakan mereka akan melanjutkan bantuannya.

Baca juga: Beda dengan AS hingga Inggris, Spanyol Justru Akan Tingkatkan Pendanaan untuk UNRWA

Lazzarini pada Selasa (26/3/2024) mengatakan, UNRWA memiliki cukup dana untuk terus beroperasi hingga setidaknya akhir Mei.

"Menteri Kamikawa pada Kamis menekankan pentingnya memastikan transparansi dan ketertelusuran aliran dana serta netralitas staf UNRWA," kata Kementerian tersebut.

PBB telah meluncurkan penyelidikan internal dan independen, namun mengatakan bahwa Israel tidak memberikan bukti apapun untuk mendukung klaim terhadap para pekerjanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com