Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Kompas.com - 29/03/2024, 13:03 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Orla Guerin/Koresponden BBC Melaporkan dari Tepi Barat

GAZA, KOMPAS.com - Siapa yang tidak mendambakan rumah di tepi pantai? Bagi sebagian kelompok sayap kanan Israel, pantai yang didambakan itu berada di Gaza.

Daniella Weiss (78), nenek dari gerakan pemukim Israel mengaku sudah memiliki daftar 500 keluarga yang siap untuk segera pindah ke Gaza.

“Saya punya teman-teman di Tel Aviv, mereka bilang, ‘Jangan lupa beri saya sebidang tanah di dekat pantai di Gaza’, karena itu adalah pantai yang sangat indah dengan pasirnya yang keemasan dan indah," katanya.

Baca juga: Jarang Terjadi, AS Jatuhkan Sanksi ke Pemukim Israel di Tepi Barat

Dia memberi tahu mereka bahwa lahan di tepi pantai sudah dipesan.

Daniella mengepalai organisasi pemukim radikal bernama Nachala, yang berarti Tanah Air.

Selama beberapa dekade, dia telah memulai permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang kini diduduki oleh Israel, di tanah Palestina yang direbut Israel dalam perang Timur Tengah tahun 1967.

Beberapa pihak di internal kelompok pemukim ini sangat berangan-angan untuk kembali ke Gaza, setelah Israel menarik mundur para pemukim, pada 2005.

Saat itu, 21 permukiman dibongkar dan sekitar 9.000 pemukim dievakuasi oleh tentara. (BBC melihat banyak orang diseret keluar ketika melaporkan peristiwa ini dari Gaza pada saat itu).

Banyak pemukim memandang penarikan mundur itu sebagai pengkhianatan negara dan kesalahan strategis.

Jajak pendapat menunjukkan bahwa sebagian besar warga Israel menentang pemukiman kembali di Gaza.

Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, hal ini menjadi perdebatan panas oleh pihak-pihak yang paling lantang bersuara dan paling ekstrem di pemerintahan Israel.

Daniella dengan bangga menunjukkan kepada saya peta Tepi Barat dengan titik-titik merah muda yang menunjukkan permukiman Yahudi.

Baca juga: Gelar Konferensi, Pemukim Israel Serukan Negara Bangun Kembali Permukiman di Gaza

Titik-titik itu tersebar di seluruh peta, menggerogoti lahan di mana warga Palestina berharap membangun negara mereka.

Saat ini terdapat sekitar 700.000 pemukim Yahudi di wilayah ini. Jumlahnya meningkat dengan cepat.

Mayoritas dunia internasional, termasuk Dewan Keamanan PBB, menganggap permukiman ini ilegal di bawah hukum internasional. Israel menentang anggapan itu.

Daniella Weiss tidak menyanggah bahwa apa yang dia kampanyekan adalah bentuk pembersihan etnis.BBC/GOKTAY KORALTAN Daniella Weiss tidak menyanggah bahwa apa yang dia kampanyekan adalah bentuk pembersihan etnis.

BBC bertemu Daniella di rumahnya di antara bangunan beratap merah di permukiman Kedumim, Tepi Barat.

Dia terus bergerak meskipun lengannya diplester.

Visinya untuk masa depan Gaza –yang kini menjadi rumah bagi 2,3 juta warga Palestina dan banyak dari mereka kelaparan– adalah bahwa Gaza akan menjadi wilayah Yahudi.

“Warga Arab Gaza tidak akan tinggal di Jalur Gaza. Siapa yang akan tinggal? Yahudi,” katanya.

Dia mengeklaim bahwa orang-orang Palestina ingin meninggalkan Gaza dan negara-negara lain harus menerima mereka, meskipun selama wawancara yang panjang, dia jarang menggunakan kata “Palestina”.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com