Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giliran Australia Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA, Sangkal Tuduhan Israel

Kompas.com - 15/03/2024, 12:16 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

SYDNEY, KOMPAS.com - Australia pada Jumat (15/3/2024) mengatakan, akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA setelah menyelidiki klaim dari Israel bahwa beberapa staf di Badan PBB untuk Pengungsi Palestina tersebut terkait dengan serangan Hamas pada 7 Oktober lalu. 

UNRWA telah menjadi pusat kontroversi sejak Israel menuduh 12 pegawai badan itu bekerja sama dengan kelompok Hamas. 

Sekitar 15 negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Jepang menarik bantuan dari badan tersebut awal tahun ini. Mereka memangkas dananya hingga sekitar 450 juta dollar AS.

Baca juga: Beda dengan AS hingga Inggris, Spanyol Justru Akan Tingkatkan Pendanaan untuk UNRWA

"Sifat dari tuduhan-tuduhan ini membutuhkan tanggapan yang segera dan tepat," kata Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong pada Jumat. 

Menurut dia, saran terbaik yang tersedia saat ini dari lembaga-lembaga dan pengacara pemerintah Australia adalah bahwa UNRWA bukanlah organisasi teroris. 

"Setelah dipertimbangkan oleh komite keamanan nasional minggu ini, Australia menghentikan sementara kontribusi kami kepada UNRWA," jelas dia, sebagaimana dikutip dari Kantor berita AFP. 

Sebelumnya, Pemerintah Kanada dan Swedia telah lebih dulu mengumumkan bahwa mereka akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA pada awal bulan ini, yang membuat marah para pejabat Israel. 

Wong mengatakan, bahwa Australia akan melanjutkan kontribusinya sebesar 4 juta dollar AS yang terhenti setelah badan bantuan tersebut setuju untuk melakukan pengamanan tambahan. 

Baca juga: Pentingnya UNRWA bagi Warga Palestina...

"Saya tahu ada banyak orang yang kelaparan di Gaza. Saya tahu bahwa UNRWA sangat penting dalam memberikan bantuan ini kepada orang-orang yang berada di ambang batas," jelas dia.

Serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan mengakibatkan sekitar 1.160 orang tewas, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, berdasarkan angka-angka resmi dari Israel.

Namun, serangan Israel telah menewaskan jauh lebih banyak orang, yakni sedikitnya 31.341 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com