Rusia menuduh warganya tersebut tengah merencanakan serangan.
Badan keamanan FSB mengatakan, tersangka adalah anggota Korps Relawan Rusia, salah satu dari beberapa kelompok bersenjata pro-Ukraina yang baru-baru ini melancarkan serangan di wilayah perbatasan Rusia dari Ukraina.
“Saat pelaku ditangkap, IED yang disitanya meledak, menyebabkan dia mengalami luka fatal. Baik petugas keamanan maupun warga sipil tidak terluka,” kata FSB dalam pernyataan yang dilansir kantor berita Rusia, RIA Novosti.
Pengumuman tersebut muncul hanya beberapa hari setelah orang-orang bersenjata membunuh sedikitnya 139 orang di gedung konser Moskwa dalam serangan paling mematikan di Rusia dalam beberapa dekade terakhir.
Angkatan Laut Ukraina pada Selasa mengeklaim telah merusak empat kapal angkatan laut Rusia dalam serangan rudal akhir pekan lalu di Crimea.
Angkatan bersenjata sebelumnya mengatakan bahwa serangan pada Sabtu-Minggu (23-24/3/2024) hanya merusak dua kapal pendarat amfibi, yakni Yamal dan Azov.
"Menurut informasi terkini, pasukan pertahanan Ukraina juga berhasil merusak kapal mata-mata Ivan Khurs dan kapal pendarat besar Konstantin Olshansky," kata Angkatan Laut Ukraina di Facebook.
Rusia belum mengomentari klaim ini.
Ukraina mengeklaim telah menghancurkan sekitar sepertiga Armada Laut Hitam Rusia sejak invasi Rusia pada Februari 2022.
Pengadilan Rusia pada Selasa menggelar sidang terhadap tersangka kedelapan atas serangan di gedung konser Moskwa yang menewaskan sedikitnya 139 orang.
Moskwa sebelumnya mengumumkan telah menahan 11 orang sehubungan dengan serangan yang menyebabkan lebih dari 130 orang tewas itu.
Layanan pers pengadilan mengatakan, tersangka terakhir yang ditahan adalah seorang pria yang berasal dari negara Kirgistan di Asia Tengah.
Para pejabat mengatakan tersangka diperintahkan untuk ditahan setidaknya sampai tanggal 22 Mei.
Empat pria yang didakwa pada hari Minggu melakukan serangan itu adalah warga negara Tajikistan, juga di Asia Tengah yang mayoritas penduduknya Muslim.
Seorang pejabat senior keamanan Rusia pada Selasa mengatakan, Ukraina berada di balik serangan terhadap gedung konser Moskwa yang menyebabkan sedikitnya 139 orang tewas.