Penulis: Dhania Iman/VOA Indonesia
GLENDALE, KOMPAS.com - Di balik kesuksesan film Kung Fu Panda 4 ada sosok seniman efek asal Surabaya, Yorie Kumalasari, yang bekerja untuk DreamWorks Animation sejak 2018.
Kali ini sebagai Effects Lead, Yorie ditantang untuk menggarap efek dalam adegan tersulit yang memakan waktu hingga 2 bulan.
Setelah delapan tahun lamanya, DreamWorks kembali merilis film Kung Fu Panda terbaru yang ke-4 dengan menampilkan petualangan yang baru dari Po, si panda petarung kung fu. Kali ini Po yang terpilih menjadi pemimpin spiritual harus melatih prajurit yang yang baru.
Baca juga: Cerita WNI Puasa di Australia, Hampir Pingsan Saking Panasnya
Suatu hari ia dihadapi oleh Chameleon, seorang penyihir yang kuat yang berusaha mencuri kekuatan dan kemampuan kung fu dari para petarung. Po pun lalu menyadari bahwa ia memerlukan sosok pahlawan yang dapat membantunya melawan sang penyihir.
“Beberapa adegan di (film ini) menakjubkan dan itu juga merupakan animasi terbaik yang pernah ada di dalam film waralaba ini,” tambahnya lagi melalui ulasan di YouTube.
Situs Forbes menyebut film animasi waralaba ini diprediksi meraup penghasilan lebih dari 2 miliar dollar AS (Rp 31,46 triliun) di seluruh dunia, dengan pembukaan di pekan pertama yang mencapai penghasilan domestik hampir 59 juta dollar AS (Rp 927,92 miliar), melebihi film yang ke-2 dan 3.
Menurut situs Associated Press, film Kung Fu Panda 4 berhasil menduduki posisi nomor 1 di Box Office Amerika untuk pekan ke-2 di bioskop, dengan penjualan tiket yang mencapai 30 juta dollar AS (Rp 471,85 miliar).
Baca juga: Cerita WNI di AS, Manfaatkan Libur Akhir Tahun untuk Kerja Jadi Penjaga Rumah
Studio DreamWorks Animation yang berlokasi di Glendale, tak jauh dari kota Los Angeles di negara bagian California terkenal lewat produksi film-film animasinya yang selalu meledak di Box Office Amerika, antara lain How to Train Your Dragon, The Boss Baby, Abominable, Trolls, Puss in Boots, dan film waralaba Kung Fu Panda.
Untuk penggarapan film Kung Fu Panda yang ke-4 ini, Yorie dipercaya menjadi Effects Lead atau sebagai kepala tim, dimana total FX artist yang terlibat melebihi 40 orang.
Sebagai Effects Lead, Yorie mengerjakan proyek film ini lebih awal dari yang lain, dan dipercaya untuk mengerjakan efek dalam 5 sequences atau urutan, termasuk yang paling sulit.