Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak RS di China Tutup Layanan Persalinan karena Angka Kelahiran Terus Turun

Kompas.com - 19/03/2024, 17:58 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

BEIJING, KOMPAS.com - Banyak rumah sakit (RS) di China telah berhenti menawarkan layanan persalinan bayi baru lahir pada tahun ini.

Outlet berita yang didukung oleh Pemerintah China, Daily Economic News, melaporkan penyebabnya adalah karena menurunnya permintaan di tengah-tengah rekor penurunan jumlah kelahiran.

Berdasarkan pemberitahuan yang dilihat oleh Kantor berita Reuters, manajemen sejumlah rumah sakit di berbagai provinsi di China, termasuk di Zhejiang bagian timur dan Jiangxi bagian selatan dalam dua bulan terakhir telah mengumumkan akan menutup departemen kebidanan mereka. 

Baca juga: Angka Kelahiran China Turun Tajam, Populasi Makin Menua

Rumah Sakit Rakyat Kelima Kota Ganzhou di Jiangxi misalnya. Mereka telah mengeluarkan pemberitahuan di akun WeChat resmi mereka, bahwa layanan kebidanan ditangguhkan mulai 11 Maret.

Sementara, Rumah Sakit Pengobatan Tradisional Jiangshan di Zhejiang mengumumkan di halaman WeChat bahwa layanan kebidanan mereka berhenti mulai 1 Februari.

Penutupan ini dilakukan ketika para pembuat kebijakan di China bergulat dengan cara meningkatkan keinginan pasangan muda untuk memiliki anak.

China tengah menghadapi masalah demografis yang semakin meningkat dari masyarakat yang menua dengan cepat.

Populasi China turun selama dua tahun berturut-turut pada 2023 karena tingkat kelahiran yang mencatat rekor terendah dan kematian yang tinggi akibat Covid-19.

Situasi itu dikhawatirkan para pejabat akan memiliki efek jangka panjang yang mendalam pada potensi pertumbuhan ekonomi di "Negeri Tirau Bambu".

Data terbaru yang tersedia dari Komisi Kesehatan Nasional China menunjukkan jumlah rumah sakit bersalin turun menjadi 793 pada 2021 dari 807 pada 2020.

Media lokal termasuk Daily Economic News mengatakan, penurunan jumlah bayi yang baru lahir berarti tidak mungkin bagi banyak rumah sakit untuk tetap mengoperasikan departemen kebidanan mereka.

Baca juga: Populasi China Merosot, Ada Usulan Izinkan Wanita Lajang Lakukan Pembekuan Telur

"'Musim dingin kebidanan' tampaknya akan datang dengan tenang," surat kabar tersebut melaporkan pada Jumat (15/3/2024).

Banyak perempuan di China memilih untuk tidak memiliki anak karena biaya perawatan anak yang tinggi.

Pihak berwenang telah mencoba meluncurkan insentif dan langkah-langkah untuk meningkatkan angka kelahiran, termasuk memperluas cuti melahirkan, tunjangan keuangan dan pajak untuk memiliki anak dan subsidi perumahan.

Namun, China adalah salah satu tempat termahal di dunia untuk membesarkan seorang anak.

Outlet berita keuangan Yicai sempat melaporkan, bahwa lebih banyak bayi telah dilahirkan di rumah sakit di seluruh China pada Tahun Naga, yang dimulai pada 10 Februari, karena shio naga China diyakini sangat menguntungkan.

Namun, para ahli demografi mengatakan bahwa lonjakan kelahiran "bayi naga" kemungkinan besar hanya akan berlangsung singkat.

Baca juga: Populasi China Turun, Beberapa Generasi Muda Tak Tertarik Punya Anak

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com