Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekacauan di Haiti Disebut Mirip Adegan Film "Mad Max", Bagaimana Situasainya?

Kompas.com - 18/03/2024, 16:21 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Penulis: VOA Indonesia

PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell, menyampaikan penilaian atas situasi yang kacau di Haiti pada Minggu (17/3/2024).

Dia mengatakan, kondisi negara itu hampir serupa dengan adegan dalam film Mad Max.

Ini adalah film yang menggambarkan situasi masa depan pascaapokaliptik atau kehancuran dunia yang penuh kekerasan dan tanpa hukum.

Baca juga: AS Akan Evakuasi Warganya dari Haiti

“Haiti berada dalam situasi yang mengerikan,” kata Catherine Russell dalam acara bincang-bincang “Face the Nation” yang disiarkan stasiun televisi CBS.

“Begitu banyak orang di sana yang menderita karena kelaparan yang akut dan kekurangan gizi, dan kita tidak bisa memberikan cukup bantuan kepada mereka,” karena geng-geng menguasai sebagian besar wilayah ibukota Port-au-Prince dan jalan-jalan utama yang mengarah ke berbagai wilayah.

Dia menyebut, situasinya adalah yang terburuk yang bisa disaksikan oleh siapapun dalam beberapa dekade ini.

“Situasi itu hampir serupa dengan adegan dalam film 'Mad Max'. Terlihat seperti itu,” kata dia lagi merujuk pada film yang dibuat pada 1979 tersebut. 

Sebuah laporan terbaru dari PBB memperingatkan, Haiti, yang sudah dihantam bencana kekeringan, bencana alam, dan pemerintahan yang lemah, telah mengalami “layanan dasar yang hampir ambruk”.

Situasi tersebut telah membuat jutaan rakyatnya rentan, sementara mereka menunggu dibentuknya dewan pemerintahan transisi untuk mengambil alih kekuasaan setelah Perdana Menteri Ariel Henry mengundurkan diri akibat tekanan.

Berbagai tantangan yang dihadapi oleh pekerja bantuan asing –di mana sebagian dari mereka telah diserang atau diculik demi uang tebusan– semakin nyata pada Sabtu lalu ketika geng-geng menjarah kiriman bantuan UNICEF, yang dimaksudkan untuk memberi bantuan kepada ibu-ibu dan anak-anak yang menderita.

Baca juga: Mudahnya Perdagangan Senjata Api Picu Tingginya Kekerasan Geng di Haiti

“Hari ini, kontainer milik UNICEF, yang berisi pasokan penting untuk kesehatan ibu melahirkan, bayi baru lahir dan anak-anak, telah dijarah di pelabuhan utama Port-au-Prince,” perwakilan lembaga ini di Haiti mengunggah pernyataan itu di platform X, pada Sabtu (16/3/2024).

“Insiden ini terjadi dalam situasi kritis, ketika anak-anak sangat membutuhkan bantuan itu,” tambah UNICEF.

Ketika kehidupan menjadi semakin sulit baik bagi warga Haiti maupun warga asing, Kedutaan AS mengatakan pada Sabtu bahwa mereka telah mengatur penerbangan charter untuk mengevakuasi warga negara AS dari Haiti. Staf nonesensial kedutaan telah dievakuasi enam hari sebelumnya.

Haiti telah diguncang oleh pemberontakan geng-geng selama dua pekan.

Kelompok yang brutal dan bersenjata itu, yang jumlahnya meningkat setelah serangan terhadap dua penjara membebaskan ribuan tahanan, berusaha menggulingkan Henry.

Sementara itu, upaya-upaya dilanjutkan untuk mengorganisir misi keamanan yang dipimpin Kenya, untuk membantu petugas kepolisian di negara kepulauan Karibia itu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com