Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Putin dalam Pidato Kemenangannya di Pilpres Rusia 2024...

Kompas.com - 18/03/2024, 15:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,Reuters

Dalam komentar pertamanya tentang kematian Navalny, Putin juga mengatakan bahwa kematian pria itu sebagai "peristiwa yang menyedihkan".

Ia juga menegaskan dirinya telah siap untuk melakukan pertukaran tahanan yang melibatkan politisi oposisi tersebut.

Baca juga: Gelaran Pilpres Rusia 2024 Diwarnai Gelombang Serangan Drone dan Protes

Ketika ditanya oleh NBC, sebuah jaringan TV AS, apakah pemilihannya kembali adalah demokratis, Putin mengkritik sistem politik dan peradilan AS.

"Seluruh dunia menertawakan apa yang terjadi (di Amerika Serikat). Itu hanyalah sebuah bencana, bukan demokrasi," kata dia.

"... Apakah demokratis menggunakan sumber daya administratif untuk menyerang salah satu kandidat presiden Amerika Serikat, antara lain dengan menggunakan lembaga peradilan?" tanyanya, merujuk pada empat kasus kriminal yang menimpa calon dari Partai Republik, Donald Trump.

Pemilu Rusia berlangsung lebih dari dua tahun sejak Putin memicu konflik Eropa paling mematikan sejak Perang Dunia 2 dengan memerintahkan invasi ke Ukraina.

Perang telah membayangi pemilu yang berlangsung selama tiga hari ini.

Ukraina diketahui telah berulang kali menyerang kilang minyak di Rusia, menembaki wilayah-wilayah Rusia dan berusaha menembus perbatasan Rusia dengan pasukan proksi -sebuah langkah yang menurut Putin tidak akan dibiarkan begitu saja.

Putin mengatakan bahwa Rusia mungkin perlu menciptakan zona penyangga di dalam Ukraina untuk mencegah serangan semacam itu di masa depan.

Meskipun terpilihnya kembali Putin tidak diragukan lagi karena kontrolnya atas Rusia dan tidak adanya penantang yang nyata, mantan mata-mata KGB ini ingin menunjukkan bahwa ia memiliki dukungan yang besar dari rakyat Rusia.

Jumlah pemilih secara nasional dalam Pilpres Rusia kali ini pun dilaporkan mencapai 74,22 persen pada pukul 18.00 GMT saat jajak pendapat ditutup, kata pejabat pemilu. Itu melampaui angka tahun 2018 yang mencapai 67,5 persen.

Baca juga: Ukraina Dituduh Sabotase Pilpres Rusia yang Hampir Pasti Menangkan Putin

Wartawan Reuters melihat adanya peningkatan jumlah pemilih, terutama yang berusia muda, pada siang hari di tempat pemungutan suara di Moskwa, St Petersburg, dan Yekaterinburg, dengan antrean yang mencapai beberapa ratus orang bahkan ribuan.

Beberapa orang mengatakan bahwa mereka melakukan protes, meskipun hanya ada sedikit tanda yang membedakan mereka dari pemilih biasa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com