Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kandidat yang Melawan Putin di Pilpres Rusia Dituduh Palsukan Tanda Tangan

Kompas.com - 03/02/2024, 16:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

MOSKWA, KOMPAS.com - Komisi pemilu Rusia menemukan nama-nama orang yang sudah meninggal di antara lebih dari 100.000 tanda tangan dukungan yang diserahkan Boris Nadezhdin, satu-satunya kandidat anti-perang dalam pemilihan presiden bulan depan.

Hal ini seolah menunjukkan dia dapat didiskualifikasi dari pemungutan suara yang dikelola dengan hati-hati dan berpotensi memberikan kemenangan mutlak bagi Vladimir Putin.

Nadezhdin, seorang politisi veteran yang berhubungan dengan orang dalam Kremlin dan oposisi terhadap Putin, telah melakukan kampanye di menit-menit terakhir untuk mendapatkan suara dalam pemilu.

Baca juga: Band Anti-Putin Asal Rusia Kabur ke Israel Setelah Sembunyi di Thailand

Dilansir dari Guardian, ribuan warga Rusia berdiri berjam-jam dalam cuaca dingin untuk membubuhkan tanda tangan dukungannya.

Meskipun Nadezhdin belum didiskualifikasi, pengarahan di komisi pemilihan umum pusat mengindikasikan bahwa ia dapat dicopot menjelang pemungutan suara.

Dia telah dipanggil ke komisi untuk meninjau kesalahan di antara tanda tangannya.

Dalam komentar yang dilaporkan oleh kantor berita pemerintah Tass, Nikolai Bulayev, wakil kepala badan pemerintah tersebut, mengatakan puluhan orang dalam tanda tangan itu sudah meninggal.

Norma etika, termasuk yang dilakukan oleh para pengumpul tanda tangan, dipertanyakan.

Nadezhdin sebelumnya menjabat sebagai asisten Sergei Kiriyenko, kepala politik dalam negeri Putin, dan kontak mendalamnya dengan pemerintahan masih kontroversial.

Tatiana Stanovaya, pendiri firma analisis politik R.Politik, mengatakan Nadezhdin mungkin diizinkan untuk mencoba lalu gagal mengumpulkan tanda tangan untuk pemilu guna menunjukkan sia-sianya agenda anti-perang.

Baca juga: Boris Nadezhdin Oposisi Putin Daftar Pilpres Rusia 2024, Janji Akhiri Perang di Ukraina

Namun sejak saat itu, dukungan Nadezhdin dari kubu pemimpin oposisi Alexei Navalny yang dipenjara, pertemuannya dengan istri-istri tentara yang marah, dan upayanya menjangkau orang-orang Rusia anti-perang yang melarikan diri ke luar negeri, membuat pencalonannya memalukan bagi Kremlin.

Levada Center yang independen mengatakan pekan ini bahwa Nadezhdin hanya menghasilkan satu digit suara.

Baca juga: Putin Resmi Terdaftar sebagai Capres Rusia, Siapa Lawannya?

Kemungkinan terbaiknya dia hanya akan memenangkan 4 persen suara pemilu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com