Sementara, Pentagon mengatakan, tidak ada pasukan AS yang akan menginjakkan kaki di Gaza. Meski begitu, para ahli mengatakan kenyataannya mungkin lebih rumit.
"Orang-orang harus memberikan arahan tentang sudut yang tepat yang diinginkan, atau konsistensi pasir yang dibutuhkan, hal-hal semacam itu," kata Montgomery.
"Mereka harus berada di sana untuk memeriksa semuanya dan memastikan kami berlabuh di tempat yang tepat."
Jika ada orang di pantai itu yang bukan bagian dari militer AS, maka dia adalah pekerja kontrak berpengalaman atau pensiunan militer AS, tambah Montgomery.
Baca juga: 2.000 Petugas Kesehatan di Gaza Utara Kesulitan Peroleh Makanan untuk Sahur
Menurut Departemen Pertahanan AS, kehadiran dermaga sementara ini berarti dua juta makanan sehari bisa masuk ke Gaza.
Jumlah tersebut cukup untuk memberi makan sebagian besar atau hampir seluruh 2,3 juta penduduk di wilayah itu.
Operasi itu juga akan memberikan bantuan yang jauh lebih banyak daripada yang saat ini dikirim melalui jalur darat melalui perbatasan Rafah dengan Mesir dan perbatasan Kerem Shalom dengan Israel, atau melalui bantuan udara.
Awal pekan ini, juru bicara Departemen Luar Negeri, Matthew Miller mengatakan, opsi pengiriman laut sedang dieksplorasi karena opsi lain tidak cukup.
Namun, ia mengatakan, tidak ada metode yang bisa menggantikan bantuan yang dikirim lewat truk di darat, jadi mereka akan terus mendorong itu.
Tetapi, lembaga bantuan mengatakan pembatasan Israel membuat hanya sebagian kecil dari bantuan dapat menembus masuk Gaza.
Organisasi kemanusiaan dan pejabat AS mengatakan bahwa menambah pengiriman melalui darat tetap menjadi satu-satunya pilihan yang layak untuk memenuhi permintaan sementara dermaga masih dirancang.
"Bahkan dalam kondisi terbaik, (dermaga) membutuhkan waktu hampir dua bulan sebelum mekanisme pengiriman dapat berjalan secara efektif," kata Montgomery.
"Kami harus mempertimbangkan itu saat menangani tantangan kemanusiaan selama 45 hari ke depan."
Operasi itu mungkin bisa berjalan sebagian sebelum dermaga selesai dibangun.
BBC memahami bahwa Fogbow sedang mencari cara untuk mengeruk pantai agar tongkang cukup dekat ke pantai sehingga bantuan dapat diturunkan ke truk.
Negara lain juga sedang mengeksplorasi rute maritim untuk mengirim bantuan karena sedikitnya bantuan yang masuk lewat darat.
Sebuah kapal Spanyol yang menarik tongkang bermuatan 200 ton pasokan makanan akhirnya berlayar dari Siprus pada Senin (11/3/2024).
Kapal itu diharapkan dapat berlabuh di dermaga kecil yang sedang dibangun oleh badan amal AS di pantai Gaza.
Baca juga: Kenapa Israel dan Amerika Serikat Berhubungan Baik?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.