Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Akan Kerahkan Ribuan Polisi ke Masjid Al-Aqsa Jelang Shalat Jumat, Ada Tujuan Apa?

Kompas.com - 13/03/2024, 06:26 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

YERUSALEM, KOMPAS.com - Kepolisian Israel mengatakan akan mengerahkan ribuan petugas ke Kota Tua Yerusalem untuk berjaga menjelang pelaksanaan shalat Jumat pertama Ramadhan di Masjid Al-Aqsa.

"Kami siap untuk shalat Jumat dengan lebih banyak polisi. Ribuan dari mereka akan berada di area Temple Mount," kata Juru bicara Kepolisian Israel Mirit ben Mayor kepada para wartawan, menggunakan nama Yahudi untuk situs Masjid Al-Aqsa.

Ia mengatakan, sejak awal Ramadhan pada Senin (11/3/2024), Israel telah mengerahkan ratusan polisi di Kota Tua di Yerusalem.

Baca juga: Sepinya Jalan-jalan Menuju Masjid Al-Aqsa Jelang Ramadhan di Tengah Perang Gaza...

Mirit mengeklaim sebanyak 25.000 jemaah telah mengunjungi masjid Al-Aqsa untuk melaksanakan shalat selama bulan puasa tanpa ada insiden apapun.

"Kami akan melakukan segalanya untuk membuat Ramadhan kali ini berjalan dengan tenang," ujarnya dalam sebuah konferensi pers, sebagaimana dikutip dari AFP.

Ditanya mengenai bentrokan yang dilaporkan terjadi antara polisi dan jemaah di Masjid Al-Aqsa pada Minggu (10/3/2024), Juru bicara pemerintah Tal Heinrich mengatakan, "Kami dalam keadaan siaga tinggi".

"Bukan rahasia lagi bahwa para ekstremis, organisasi teroris seperti Hamas dan Jihad Islam (Palestina) sedang berusaha untuk mengobarkan semangat di wilayah ini," ujarnya dalam konferensi pers tersebut.

Pekan lalu, Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, jemaah muslim akan diizinkan untuk mengakses Masjid Al-Aqsa dalam jumlah yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya selama minggu pertama bulan Ramadhan.

"Setiap minggu akan ada penilaian situasi dalam hal keamanan dan keselamatan dan keputusan akan dibuat," katanya.

Dalam sebuah pernyataan, Kepolisian Israel menyebutkan, warga Palestina yang datang ke Al-Aqsa dari Tepi Barat yang diduduki Israel diperkirakan akan menghadapi beberapa pembatasan.

Baca juga: Israel Putuskan Beri Izin Jemaah Muslim Masuk Masjid Al-Aqsa Saat Ramadhan, tapi...

Juru bicara Pemerintah Israel Ofir Gendelman mengatakan, hanya pria berusia 55 tahun ke atas dan wanita berusia di atas 50 tahun dari wilayah tersebut yang akan diizinkan untuk memasuki kompleks masjid "karena alasan keamanan".

Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel, Itamar Ben Gvir, baru-baru ini menyerukan pembatasan yang lebih ketat terhadap penduduk Palestina di Tepi Barat.

Dia mengatakan bahwa mereka "tidak boleh diizinkan" masuk ke Yerusalem untuk beribadah selama bulan Ramadhan.

Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga dalam Islam, dan meskipun pengelolaannya secara teknis berada di bawah otoritas Yordania, Israel memberlakukan pembatasan di dalam dan di sekitar kompleks tersebut.

Bentrokan sering terjadi di situs tersebut antara jemaah muslim dan pasukan keamanan Israel.

Ramadhan 2024 ini tiba saat Israel terlibat dalam perang yang menghancurkan dengan kelompok Hamas, di Jalur Gaza.

Baca juga: Israel Berupaya Bagi Kompleks Masjid Al-Aqsa, Palestina Ajak Indonesia Ikut Cegah

Perang Gaza ini pecah setelah serangan 7 Oktober terhadap Israel oleh Hamas yang mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang, sebagian besar warga sipil, menurut angka-angka resmi Israel.

Serangan militer balasan Israel sejak saat itu telah menewaskan sedikitnya 31.184 orang di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com