Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepinya Jalan-jalan Menuju Masjid Al-Aqsa Jelang Ramadhan di Tengah Perang Gaza...

Kompas.com - 10/03/2024, 18:14 WIB
Irawan Sapto Adhi

Editor

Penulis: VOA Indonesia

YERUSALEM, KOMPAS.com - Menjelang bulan puasa Ramadhan, Kota Tua Yerusalem tampak minim dekorasi khas Ramadhan yang biasanya menghiasi kota itu.

Hampir separuh toko suvenir bentuknya mirip gua kecil, tertutup rapat di balik pintu penutup dari metal.

Jalan-jalan sempit menuju Masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga umat Islam, sangat sepi.

Baca juga: Israel Putuskan Beri Izin Jemaah Muslim Masuk Masjid Al-Aqsa Saat Ramadhan, tapi...

Tidak ada lampu-lampu hiasan dan lentera bersinar yang biasanya menjuntai di atas jemaah yang sedang terburu-buru ke masjid.

Persiapan Ramadhan di Yerusalem, yang menjadi jantung spiritual konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun, terhambat karena perang Israel-Hamas di Gaza, yang kini memasuki bulan keenam.

Dengan lebih dari 30.000 warga Palestina terbunuh di Gaza dan ratusan ribu lainnya kelaparan, tak banyak kesempatan untuk mengungkapkan kegembiraan.

“Ini akan menjadi Ramadhan yang kelam,” kata Abu Mousam Haddad di depan kedai kopinya di dekat Gerbang Damaskus, salah satu pintu masuk utama Kota Tua.

Namun, dalam beberapa hari ke depan, perhatian kemungkinan akan beralih dari Gaza ke Masjid Al-Aqsa, yang sering menjadi titik panas kekerasan Israel-Palestina yang meningkat dengan cepat di masa lalu.

Hamas, yang menggambarkan serangan terornya pada 7 Oktober di Israel selatan sebagai perjuangan untuk hak-hak Muslim di Al-Aqsa, kini berupaya melancarkan serangan tersebut.

Baca juga: Israel Berupaya Bagi Kompleks Masjid Al-Aqsa, Palestina Ajak Indonesia Ikut Cegah

Harapan Hamas, serangan baru dapat melibatkan pasukan Israel di front baru dan meningkatkan pengaruhnya dalam perundingan gencatan senjata di Gaza.

Para militan telah mendesak warga Palestina di seluruh Israel dan Tepi Barat yang diduduki untuk berbondong-bondong ke masjid selama bulan Ramadhan untuk menentang pembatasan yang diantisipasi Israel terhadap kegiatan ibadah dan pergerakan.

Meskipun pembatasan tersebut sering kali memicu bentrokan di masa lalu, tidak jelas apakah warga Palestina akan mengambil risiko konfrontasi dalam kondisi saat ini di mana pasukan Israel menekan keras setiap tindakan yang dianggap sebagai ancaman.

“Ada ketakutan besar di kalangan masyarakat mengenai seperti apa Ramadhan tahun ini dan bagaimana polisi Israel akan berperilaku ketika masuk dan keluar… ke dalam kota,” kata Imad Mona, pemilik toko buku di luar Kota Tua.

Israel telah membatasi akses ke Masjid Al-Aqsa dalam berbagai tingkatan selama bertahun-tahun, termasuk dengan melarang pemuda, dengan alasan masalah keamanan.

Sejumlah musliman berjalan di pasar di Kota Tua Yerusalem menjelang bulan puasa Ramadan, Kamis, 7 Maret 2024.Leo Correa/AP Photo via VOA Indonesia Sejumlah musliman berjalan di pasar di Kota Tua Yerusalem menjelang bulan puasa Ramadan, Kamis, 7 Maret 2024.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com