Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Katak Ini Jadi Vertebrata Terkecil di Bumi

Kompas.com - 05/03/2024, 11:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

BRASILIA, KOMPAS.com - Di Brasil ada katak kutu (Brachycephalus pulex) yang hanya berukuran panjang antara 7 dan 8 milimeter yang kemungkinan menjadikannya sebagai vertebrata terkecil di Bumi.

Diketahui pada 2011, Mirco Solé, seorang peneliti di Universitas Negeri Santa Cruz di Brasil, menemukan katak kutu kecil Brasil, seekor amfibi yang sangat kecil sehingga dapat dengan nyaman ditaruh di atas koin kecil.

Penemuan ini menjadi berita utama di komunitas ilmiah, namun karena sampel yang tersedia sedikit, tidak ada cara untuk memberikan informasi konklusif mengenai ukuran katak tersebut.

Baca juga: Dampak Kekeringan Inggris, Populasi Katak Menurun

Kini, lebih dari satu dekade yang lalu, sebuah tim yang dipimpin oleh Mirco Solé telah menerbitkan penelitian ekstensif tentang spesies katak yang sulit ditangkap yang hanya dapat ditemukan di dua lereng bukit berhutan di Bahia, Brasil Selatan.

Hal ini menunjukkan bahwa katak kutu kemungkinan besar merupakan kandidat untuk gelar 'vertebrata terkecil di dunia'.

Dikutip dari Odditycentral pada Jumat (1/3/2024), untuk studi baru mereka, para peneliti berkelana ke habitat katak kecil sekali lagi untuk menangkap lebih banyak spesimen.

Mereka mengukurnya, memeriksa gonadnya untuk menentukan kematangan seksualnya, dan memeriksa keberadaan celah suara, yang hanya dimiliki oleh katak jantan.

Para peneliti itu juga menemukan bahwa katak jantan berukuran panjang lebih dari 7 mm, sedangkan betina sedikit lebih besar, yaitu hanya di atas 8 mm.

Menariknya, spesimen dewasa terkecil yang diukur selama penelitian ini hanya memiliki panjang 6,45 mm, yang berarti 30 persen lebih kecil dari katak terkecil yang pernah diamati sebelumnya.

Meskipun mungkin ada katak yang lebih kecil di luar sana, para peneliti menunjukkan bahwa katak terkecil biasanya menderita kelainan bentuk, seperti jumlah jari kaki yang lebih sedikit, atau telinga yang sama sekali tidak ada.

Hal ini menunjukkan bahwa mereka mungkin tidak akan mampu bertahan hidup jika ukurannya lebih kecil lagi.

Dijelaskan bahwa salah satu keunikan katak kutu Brasil adalah ia kesulitan melakukan sesuatu yang biasanya bisa dilakukan katak dengan baik, yaitu melompat.

Dan itu semua karena ukurannya. Karena ukurannya yang sangat kecil, mereka tidak dapat mengontrol sistem vestibularnya, yang mengontrol stabilitas, sehingga mereka cenderung kehilangan keseimbangan saat meninggalkan tanah.

"Patut diperhatikan bahwa katak kutu mungkin merupakan vertebrata terkecil berdasarkan ukuran linier," terang Mark D. Scherz, kurator Herpetologi di Natural History Museum of Denmark.

Baca juga: 10 Negara Terkecil di Dunia

"Namun berdasarkan massa atau volume, beberapa spesies ikan kemungkinan besar akan mendapatkan gelar tersebut, karena mereka bertubuh sangat sempit dan ramping, sedangkan katak berbentuk agak bulat," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com