Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menimbang Peluang China Lakukan Blokade Militer ke Taiwan

Kompas.com - 21/02/2024, 21:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Yuchen Li/DW Indonesia

BEIJING, KOMPAS.com - Alkisah, semua anggota Pasukan Pembebasan Rakyat China, PLA, dilarang mengambil cuti selama perayaan Tahun Baru Imlek pada 10 Februari lalu.

Pada enam hari pertama usai pergantian tahun, setidaknya 43 jet tempur dan 29 kapal perang China bermanuver di Selat Taiwan, kata Kementerian Pertahanan di Taipei.

Beijing mengeklaim kedaulatan atas Taiwan yang merdeka sejak 1949. Sejak beberapa tahun terakhir, PLA rutin menggelar "patroli kesiapan tempur" dengan mengirimkan jet tempurnya melintasi "perbatasan" tidak resmi antara kedua negara.

Baca juga: Jumlah Balon China yang Terbang di Langit Taiwan Meningkat, Ada Apa?

Agresi militer China menjadi semakin intenstif sejak 2022, setelah kunjungan Ketua Kongres AS Nancy Pelosi ke Taiwan.

Beijing mengharamkan kunjungan kenegaraan di Taiwan, atau lawatan pejabat tinggi negara asing. Partai Komunis China menganggap kunjungan resmi sama dengan pengakuan terhadap kedaulatan Taipei.

Sesaat setelah lawatan Pelosi, China menggelar latihan militer terbesar di sekitar Taiwan, antara lain dengan uji coba peluru kendali balistik, manuver jet tempur, dan armada kapal perang.

Analis keamanan di Taiwan dan AS sepakat, patroli dan latihan militer oleh PLA akan meningkat di masa depan.

Dikhawatirkan, militer China kelak akan mengerahkan kekuatannya untuk mengepung dan mengisolasi Taiwan tanpa melancarkan serangan secara langsung.

Dikawal kubu seteru

Januari silam, Wakil Presiden Taiwan Lai Ching-te memenangi pemilu kepresidenan dan bakal dilantik pada 20 Mei mendatang.

Lai dikenal sebagai seorang nasionalis garis keras yang tidak jengah menyuarakan kemerdekaan, sebuah pantangan bagi Partai Komunis China.

Di seberang selat Taiwan, Presiden Xi Jinping sudah mencanangkan reunifikasi sebagai harga mati.

Su Tzu-yun, peneliti di Institut Pertahanan Nasional dan Riset Keamanan, INDSR, meyakini Beijing melihat Taiwan sebagai batu loncatan untuk berekspansi di kawasan.

Lokasi Taiwan di "gugus kepulauan pertama," di mana Laut China Selatan berbatasan dengan Samudera Pasifik, menjadikannya strategis.

"Jika China berhasil mencapai sasarannya, Taiwan berpotensi menjadi seperti Hawaii bagi China," kata Su kepada DW, menekankan posisi strategis Taiwan sebagai gerbang bagi Angkatan Laut PLA.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baku Tembak Meningkat di Rafah, 82 Warga Palestina Terbunuh 24 Jam Terakhir

Baku Tembak Meningkat di Rafah, 82 Warga Palestina Terbunuh 24 Jam Terakhir

Global
Penyebab Gelombang Panas di Filipina dan Negara Asia

Penyebab Gelombang Panas di Filipina dan Negara Asia

Global
Komandan Hezbollah Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon

Komandan Hezbollah Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon

Global
Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Internasional
AS Peringatkan Georgia: Jangan Jadi Musuh Barat, Jangan Ikuti Rusia

AS Peringatkan Georgia: Jangan Jadi Musuh Barat, Jangan Ikuti Rusia

Global
Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Internasional
Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi 'Zero Conflict'

Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi "Zero Conflict"

Global
Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Global
Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Global
AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

Global
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Global
Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Global
AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com