BERN, KOMPAS.com - Pemungutan suara pemilihan umum atau pemilu Indonesia 2024 di Mattenhofsaal, Guemligen, desa di pinggiran Kota Bern, Swiss, memiliki keunikan tersendiri karena dilengkapi dengan bazar makanan.
Sejumlah Warga Negara Indonesia di Eropa seperti di Swiss, Italia, Perancis, Jerman, dan Belanda sudah mulai mencoblos calon presiden, calon wakil presiden, serta calon anggota DPR RI untuk daerah pemilihan (dapil) Jakarta pada Sabtu (10/2/2024).
Di Mattenhofsaal, terlihat sedikitnya 485 orang datang langsung ke lokasi TPS (Tempat Pemungutan Suara) untuk menyalurkan hak suaranya.
Baca juga: Cerita WNI Nyoblos Kali Pertama di Australia, Naik Bus 30 Menit demi ke TPS
Apalagi, PPLN kali ini menyewa gedung khusus untuk pelaksanaan pemilu 2024 di Swiss.
Begitu calon pemilih turun dari kereta di Stasiun Guemligen, tidak lebih dari lima menit sudah bisa masuk gedung Mattenhofsaal.
Lina Kaptiah Eltschinger misalnya. Ia datang ke Guemligen lantaran ingin merasakan langsung suasana pemilu.
"Bagaimana melihat dan merasakan langsung pemilu di sini, itu ingin saya alami,“ kata Lina.
Perempuan kelahiran Ponorogo ini sebenarnya memilih ikut pemilu lewat pos, tetapi karena ingin merasakan suasana pemilu akhirnya menyempatkan diri ke TPS.
Donat Eltschinger, suami Lina, melihat pelaksanaan pemilu ini lain daripada yang lain.
"Satu satunya di dunia, ada pemilu yang dilengkapi dengan bazar makanan,“ kata Donat.
Pelaksanaan pemilu di Swiss terlihat lancar, tidak ada antrean yang mengular.
Calon pemilih masuk meja pemeriksaan dengan menunjukkan surat undangan dan identitas berupa paspor atau KTP.
Setelah itu dipersilakan menunggu di deretan kursi di sebelahnya. Tak sampai lima menit, namanya akan dipanggil untuk ke meja berikutnya yakni pemberian surat suara.
Setelah calon pemilih mendapatkan surat suara, mereka dipersilakan menuju bilik suara.
"Tak boleh bawa hp dan sejenisnya, di situ (bilik suara), harus steril,“ tegas Ketua PPLN Swiss Rizka Desinta.
Usai mencoblos di bilik suara, pemilih akan memasukkan surat suara ke kotak suara.
"Selanjutnya bisa keluar setelah jarinya dicelupkan tinta,“ lanjut Rizka.
"Tapi mereka bisa mencoblos jika masih ada sisa kertas suara, yang jumlahnya 2 persen dari jumlah DPT,“ kata Rizka.
Saat ditanya apakah ada tekanan dari pihak penguasa, Rizka mengaku tidak mendapatkan tekanan apa pun.
"Dan InsyaAllah lancar sampai sekarang,“ katanya.
Turis Indonesia yang ada di Swiss jika ingin mencoblos di PPLN Bern, kata Rizka, juga tidak akan diperbolehkan.
"Tahun 2019 masih, tahun ini, sesuai aturan KPU Pusat, tidak diperbolehkan lagi. Kami akan ikuti aturan itu,“ ungkapnya.
Hasil pemungutan suara di PPLN Bern ini akan dihitung pada 14 dan 15 Februari 2024.
"Kalau sehari enggak selesai, ya akan dihitung sampai tanggal 15 Februari,“ katanya.
Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Berikut Persiapan Berbagai PPLN di Eropa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.