Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ragam Kampanye Relawan Capres RI di AS: Joget Bareng di Times Square hingga Bazar Kuliner

Kompas.com - 07/02/2024, 19:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Editor

Walaupun tidak berada di lokasi, Anies dan Muhaimin menyapa para pendukung mereka melalui rekaman video, kata perwakilan tim relawan, Kurniawan Alfizah.

Kurniawan menyebutkan para anggota relawan, yang berasal dari berbagai daerah di sekitar Houston, adalah mereka yang peduli pada kemajuan Indonesia.

“Mereka cinta Indonesia. Mereka ingin Indonesia dapat lebih baik, maju, adil, sejahtera, dan ada kesempatan yang sama untuk setiap WNI,” tambahnya.

Ajang "pemilih Bimbang"

Bagi diaspora yang belum menentukan pilihan, acara tatap muka untuk mendukung capres-cawapres menjadi ajang mereka untuk mencari informasi tambahan sebelum mematangkan pilihan, selain melalui media sosial dan media arus utama, seperti debat capres-cawapres.

Risdiana, diaspora asal Jakarta Barat yang sedang menetap di negara bagian Maryland, mengaku belum menjatuhkan pilihan.

Ia masih mempertimbangkan kekuatan dan hasil kerja yang selama ini dicapai masing-masing kandidat. Risdiana menyayangkan minimnya kabar yang ia peroleh soal jadwal kampanye masing-masing capres-cawapres di daerah domisilinya.

“Di sini, saya melihatnya satu atau dua acara saja, dan yang paling aktif ya paslon nomor tertentu. Tapi saya kok enggak lihat, ya, dari kandidat yang lainnya? Jadi efektivitasnya ke kita belum terlihat, dan kita mesti nguping-nguping dari berita yang ada di Indonesia,” urainya kepada VOA.

Momen sampaikan aspirasi

Meski tidak berdomisili di negeri sendiri, diaspora Indonesia di AS memiliki aspirasi terhadap calon pemimpin yang akan mereka pilih.

Acara-acara tim relawan lantas menjadi ruang dialog terbuka untuk menunjukkan kepedulian mereka terhadap isu-isu domestik dan masalah yang mereka hadapi sebagai WNI yang tinggal di luar negeri.

“Kebanyakan dari mereka prihatin dengan dinamika politik yang terjadi di dalam negeri,” ujar Sekjen Banteng Muda Indonesia Michael Nababan, yang sempat berdialog dengan warga diaspora pendukung Ganjar-Mahfud.

Baca juga: Menteri Israel Minta Maaf Usai Putranya Siratkan Presiden AS Derita Alzheimer

Salah satu kekhawatiran utama mereka, tambah Michael, adalah aksi-aksi intimidasi terhadap calon pemilih. Ia menegaskan perlunya prinsip checks and balances (saling mengawasi dan mengimbangi), untuk menghindari kecurangan pemilu.

Sementara itu, pendukung Anies-Muhaimin asal Houston, Zulfan Effendy, menyampaikan aspirasinya kepada VOA terkait advokasi dwikewarganegaraan, yang selalu menjadi topik hangat di kalangan diaspora.

Selain itu, ia berharap paslon pilihannya kelak bisa memberi kesempatan kepada diaspora Indonesia agar dapat berkontribusi lebih untuk pembangunan dalam negeri.

Meskipun kontestasi pemilu tahun ini tidak sepanas periode sebelumnya, tim relawan Prabowo-Gibran berkomitmen memastikan kelangsungan masa kampanye serta pemilu yang jujur dan aman.

“Janganlah kita sebarkan komunikasi yang simpang siur dan tidak jelas. Pastikan untuk merujuk pada program-program yang sudah ada,” kata Ketua Gerindra AS Mibsam Bahanan.

Pemilu di wilayah AS akan dilaksanakan lebih awal dari jadwal pencoblosan di Indonesia, yaitu pada 10 Februari 2024.

Menurut data terbaru dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington, D.C., jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di AS pada 2024 mencapai 43.211 orang. DPT merujuk pada daftar WNI yang memenuhi syarat untuk menggunakan hak pilihnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com