Di London, Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps mengatakan kepada parlemen bahwa serangan udara tersebut telah melumpuhkan kemampuan kelompok Houthi Yaman, meski ancaman tersebut belum sepenuhnya berkurang.
Diketahui, proposal gencatan senjata seperti dijelaskan oleh sumber-sumber yang dekat dengan perundingan, ialah gencatan senjata setidaknya selama 40 hari.
Hal itu dilakukan agar Hamas membebaskan warga sipil dari sisa sandera, diikuti dengan tahap selanjutnya untuk menyerahkan tentara dan mayat (korban sandera).
Satu-satunya gencatan senjata di Jalur Gaza telah berlangsung selama seminggu di akhir November.
"Kami ingin perang berakhir dan kami ingin kembali ke rumah, hanya ini yang kami inginkan pada tahap ini," kata Yamen Hamad (35), ayah empat anak yang dapat dihubungi melalui aplikasi pesan di sebuah sekolah PBB di Deir al-Balah di Gaza tengah.
Daerah tersebut adalah salah satu dari sedikit daerah di mana tank-tank Israel belum dapat bergerak maju, dan dipenuhi oleh puluhan ribu keluarga pengungsi.
Baca juga: Hari Ini, Pemimpin Hamas ke Kairo untuk Bahas Gencatan Senjata
"Yang kami lakukan hanyalah mendengarkan berita melalui radio kecil dan mengakses internet untuk mencari harapan," tutur dia.
"Kami berharap Blinken akan memberi tahu Netanyahu bahwa itu sudah cukup, dan kami berharap faksi kami mengambil keputusan demi kepentingan terbaik rakyat kami," harap warga Palestina tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.