Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pemilu AS, Muncul Panggilan Palsu Biden Dibuat Lewat AI

Kompas.com - 23/01/2024, 19:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang tokoh Partai Demokrat di New Hampshire mengatakan pembuat panggilan palsu dari AI yang meniru suara Joe Biden dan mendorong Partai Demokrat untuk tidak memberikan suara pada pemilihan pendahuluan harus dituntut sepenuhnya.

Menurutnya, pelaku harus dipidanakan karena berupaya melakukan serangan terhadap demokrasi.

“Saya ingin mereka diadili semaksimal mungkin karena ini merupakan serangan terhadap demokrasi,” kata Kathy Sullivan, mantan ketua partai negara bagian, mengatakan kepada NBC News.

Baca juga: Setelah Telepon Netanyahu, Biden: Pembentukan Negara Palestina Masih Mungkin Terwujud

Dia menambahkan bahwa sebagai seorang pengacara, dia yakin seruan tersebut dapat melanggar beberapa undang-undang.

“Saya tidak akan melepaskannya. Saya ingin tahu siapa yang membayarnya? Siapa yang mengetahuinya? Siapa yang diuntungkan?” tambahnya, dilansir dari Guardian.

Saat penyelidikan dimulai, Jaksa Agung New Hampshire, John Formella, mengatakan para pemilih harus mengabaikan seluruh isi pesan AI itu.

Sebelumnya, OpenAI, pembuat alat kecerdasan buatan ChatGPT, mengatakan kepada Washington Post bahwa mereka telah melarang pembuat bot yang meniru kampanye politik.

“Kami baru-baru ini menghapus akun pengembang yang dengan sengaja melanggar kebijakan penggunaan API kami yang melarang kampanye politik, atau meniru identitas seseorang tanpa izin,” kata OpenAI.

Berita tentang panggilan telepon palsu ini muncul di tengah desakan pemerintah federal untuk mengatur penggunaan teknologi tersebut dalam kampanye.

Kelompok luar, akademisi dan beberapa politisi telah menyatakan kekhawatiran bahwa AI dapat menciptakan kekacauan selama pemilu pada saat pemilih di AS rentan terhadap misinformasi.

Baca juga: Apa yang Terjadi jika Biden atau Trump Mundur Jelang Pilpres AS?

Sebuah petisi dari kelompok advokasi Public Citizen menyerukan kepada Komisi Pemilihan Umum Federal (FEC) untuk mengatur penggunaan AI dalam iklan kampanye.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com