Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-695 Serangan Rusia ke Ukraina: Babak Baru Kasus Darya Trepova | Rusia Penjarakan Igor Pokusin

Kompas.com - 20/01/2024, 13:54 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com – Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke-695 pada Jumat (19/1/2024).

Ini termasuk, Ukraina mengeklaim serangan di wilayah Bryansk, Rusia yang menyebabkan depot minyak terbakar.

Sementara itu, Jaksa Rusia meminta hukuman penjara 28 tahun untuk Darya Trepova.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-694 Serangan Rusia ke Ukraina: Desa Kecil Direbut | Depot Minyak Diserang

Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-695 yang dapat Anda simak:

Ukraina serang depot minyak di Rusia

Seorang sumber di Dinas Keamanan Ukraina pada Jumat mengatakan, Badan Intelijen Militer Ukraina berada di balik serangan di wilayah Bryansk, Rusia yang menyebabkan depot minyak terbakar.

Sumber tersebut mengonfirmasi laporan di media Ukraina bahwa serangan pesawat tak berawak (drone) itu adalah bagian dari operasi khusus, yang terjadi satu hari setelah Kyiv mengeklaim serangan lain terhadap fasilitas penyimpanan minyak di wilayah utara Leningrad, Rusia.

Rusia tuntut hukuman 28 tahun penjara Darya Trepova

Jaksa Rusia pada Jumat meminta hukuman penjara 28 tahun untuk Darya Trepova.

Darya adalah seorang perempuan yang didakwa membunuh blogger militer Vladlen Tatarsky dalam ledakan bom di sebuah kafe Saint Petersburg pada April 2023.

"Jaksa meminta pengadilan untuk memutuskan Trepova bersalah dan menjatuhkan hukuman 28 tahun penjara," kata layanan pers pengadilan Saint Petersburg dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-693 Serangan Rusia ke Ukraina: Jatuhnya Pesawat A-50 | Prioritas 2024

Ukraina: Barat harus menghentikan pasokan suku cadang senjata ke Rusia

Ukraina pada Jumat mendesak negara-negara Barat untuk “serius” dalam membatasi produksi senjata Rusia dengan menutup celah yang memungkinkan negara tersebut untuk tetap mendapatkan suku cadang penting.

Negara-negara Barat telah memberikan sanksi terhadap sebagian besar industri senjata Rusia dan melarang ekspor barang-barang militer dan suku cadang yang menurut mereka membantu invasi Moskwa ke Ukraina .

Namun, Kyiv mengatakan Rusia masih mendapatkan komponen-komponen penting yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan Barat.

“Barat harus serius dalam menghambat kemampuan Rusia memproduksi senjata,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba dalam sebuah unggahan di media sosial, sebagaimana dikutip dari AFP.

“Menurut beberapa data, hingga 95 persen komponen penting produksi luar negeri yang ditemukan dalam senjata Rusia yang dihancurkan di Ukraina berasal dari negara-negara Barat,” tambahnya.

Rusia jebloskan Igor Pokusin ke penjara

Seorang pensiunan pilot maskapai penerbangan berusia 61 tahun pada Jumat dijatuhi hukuman lebih dari delapan tahun penjara karena diduga berencana bergabung dengan tentara Ukraina.

Igor Pokusin, lahir di kota Odesa, Ukraina, menuangkan cat pada spanduk pro-tentara pada Maret 2022 dan menulis kata-kata "Kemuliaan bagi Ukraina" di dinding museum lokal di kota Siberia tempat dia tinggal.

Setelah menjalani hukuman percobaan enam bulan atas kejahatan tersebut, ia dilaporkan telah didakwa dengan "pengkhianatan" berdasarkan sambungan telepon dengan kerabatnya di Ukraina.

Jaksa menuduh Pokusin, yang menurut media lokal menderita berbagai masalah kesehatan, berencana melakukan perjalanan ke Ukraina untuk “melawan tentara Rusia”.

“Pokusin tidak dapat menindaklanjuti tindakannya,” kata pengadilan tinggi di wilayah Siberian Khakassia Rusia.

Pengadilan menjatuhkan hukuman delapan tahun satu bulan penjara kepadanya karena “pengkhianatan negara”.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-692 Serangan Rusia ke Ukraina: Ancaman Putin jika Konflik Berlanjut | Janji Blinken ke Zelensky

Rusia tangkap pemimpin komunitas Uzbekistan karena meme

Rusia pada Jumat menempatkan seorang pemimpin komunitas Uzbekistan dalam tahanan pra-sidang karena meme tentang membawa pulang tentara Rusia dari Ukraina yang meniru kata-kata Presiden Vladimir Putin.

Moskwa telah melancarkan tindakan keras terhadap perbedaan pendapat sejak mengirim pasukan ke Ukraina pada tahun 2022, melarang kritik terhadap kampanye militer dan menghukum ribuan orang yang mencelanya.

Usman Baratov, ketua organisasi komunitas Uzbekistan yang bekerja pada hak-hak migran, didakwa "menghasut kebencian" dengan postingan yang menurut penyelidik menghina pasukan Moskwa di Ukraina.

Tuduhan tersebut terancam hukuman maksimal tiga tahun penjara.

Rusia panggil Dubes Perancis

Rusia pada Jumat memanggil duta besar Prancis di Moskwa dan mengeluarkan keluhan resmi atas dugaan “keterlibatan” negaranya dalam konflik di Ukraina.

Tindakan ini dilakukan hanya beberapa hari setelah Moskwa mengeklaim -tanpa memberikan bukti- bahwa mereka telah membunuh sekelompok tentara bayaran Perancis dalam serangan di kota Kharkiv di timur laut.

“Pada 19 Januari, Duta Besar Prancis P. Levy dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Rusia dan diberikan bukti meningkatnya keterlibatan Paris dalam konflik Ukraina,” ungkap Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-691 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Pesawat Komando Ditembak | 200 Tawanan Perang Dihukum

Negara-negara Baltik akan bangun pertahanan baru di perbatasan Rusia dan Belarus

Ketiga negara Baltik pada Jumat sepakat untuk membangun pertahanan baru di perbatasan mereka dengan Belarus dan Rusia, mengingat kekhawatiran keamanan di wilayah tersebut atas invasi Rusia ke Ukraina.

Agresi Rusia di wilayah tersebut telah memicu kekhawatiran di negara-negara Baltik bahwa mereka akan menjadi agenda Moskwa berikutnya jika menang di Ukraina.

“Para menteri menandatangani perjanjian di Riga, yang menyatakan bahwa Estonia, Latvia, dan Lituania akan membangun instalasi pertahanan antimobilitas di tahun-tahun mendatang untuk mencegah dan, jika perlu, mempertahankan diri dari ancaman militer,” kata Kementerian Pertahanan Estonia dalam sebuah pernyataan.

Ia menambahkan bahwa instalasi tersebut akan berada di perbatasan dengan Rusia dan Belarus. Latvia dan Lituania berbatasan dengan kedua negara sedangkan Estonia hanya berbatasan dengan Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Global
Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com