KYIV, KOMPAS.com - Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke-689 pada Sabtu (13/1/2024).
Ini termasuk, Menteri Luar Negeri baru Perancis Stephane Sejourne memperbarui dukungan negaranya terhadap Ukraina ketika ia mengunjungi Ibu Kota Kyiv.
Selain itu, Rusia mengatakan telah menghancurkan semua sasaran dalam serangkaian serangan terhadap fasilitas produksi amunisi dan drone di Ukraina.
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-689 yang dapat Anda simak:
Menteri Luar Negeri baru Perancis Stephane Sejourne pada Sabtu memperbarui dukungan negaranya terhadap Ukraina ketika ia mengunjungi Ibu Kota Kyiv. Ini menjadi perjalanan resmi pertamanya ke luar negeri.
Kunjungan tersebut terjadi pada saat yang genting bagi Ukraina karena sekutunya sedang berjuang untuk mendapatkan pendanaan, sementara beberapa pihak khawatir bahwa Kyiv akan dilupakan di tengah konflik baru di Timur Tengah.
“Meskipun krisis semakin parah, Ukraina akan tetap menjadi prioritas Perancis,” kata Sejourne, dikutip dari AFP.
Sejourne menyampaikan bahwa prinsip-prinsip dasar hukum internasional dan nilai-nilai Eropa, serta kepentingan keamanan Perancis tengah dipertaruhkan di Ukraina.
“Rusia berharap Ukraina dan para pendukungnya akan lelah sebelum mereka kelelahan. Kami tidak akan goyah,” tambah Sejourne.
Perancis telah mendukung Kyiv baik secara militer dan diplomatis sejak awal perang, namun para kritikus mengatakan mereka bisa berbuat lebih banyak.
Angkatan Udara Ukraina pada Sabtu mengatakan, Rusia melancarkan puluhan serangan di wilayah Ukraina pada Jumat (12/1/2024) malam.
“Sebanyak 40 alat serangan udara musuh tercatat,” kata Angkatan Udara.
Angkatan Udara Ukraina mengatakan Rusia menyerang dengan berbagai macam senjata termasuk rudal jelajah, balistik, anti-pesawat, serta drone.
“Lebih dari 20 perangkat gagal mencapai target," tambah Angkatan Udara.
Juru bicara Yuri Ignat kemudian menjelaskan bagaimana amunisi Rusia bisa gagal mencapai target.