Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Rencana Indonesia Jadi Pusat Manufaktur Kendaraan Listrik di Asia

Kompas.com - 18/01/2024, 15:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak kecil, Nully sudah bertekad untuk mengurangi jejak karbon dengan naik angkutan umum ke sekolah, ketimbang menumpang mobil orangtuanya.

Bertahun-tahun kemudian, kesadaran lingkungan semakin mendorong keputusannya untuk membeli kendaraan listrik.

"Saya tidak ingin menjadi seseorang yang berkontribusi terhadap emisi lalu-lintas," kata Nully, yang tinggal di Jakarta.

Baca juga: Xiaomi Luncurkan Mobil Listrik, Diklaim Bisa Kalahkan Tesla

Jakarta, kota yang dikenal di dunia dengan kepadatan lalu lintasnya.AP/ACHMAD IBRAHIM via ABC INDONESIA Jakarta, kota yang dikenal di dunia dengan kepadatan lalu lintasnya.
Setelah melalui banyak pertimbangan, Nully merasa memiliki kendaraan listrik akan lebih murah dibanding mobil atau motor berbahan bakar bensin.

"Pertimbangan saya bersifat matematis dan keinginan untuk sesuatu yang efisien," jelasnya.

Tapi Nully hanyalah satu dari 1 persen orang yang mengendarai kendaraan listrik di jalanan Indonesia.

Pemerintah Indonesia bertekad meningkatkan penggunaan kendaraan listrik dengan banyak menawarkan insentif untuk menurunkan harganya.

Insentif yang ditawarkan pemerintah

Ratusan skuter dan sepeda motor listrik di sebuah pabrik di Jakarta.ABC NEWS via ABC INDONESIA Ratusan skuter dan sepeda motor listrik di sebuah pabrik di Jakarta.
Pemerintah Indonesia sudah menawarkan insentif pajak untuk meningkatkan penjualan mobil listrik, termasuk menghapus pajak penjualan barang mewah dan menurunkan pajak pertambahan nilai dari 11 menjadi satu persen.

"Ini membuat harganya menjadi lebih menarik," kata Profesor Francisco Podesa, kepada Dewan Internasional untuk Transportasi Bersih (ICCT) untuk kawasan Asia Tenggara.

Pemerintah Indonesia juga menawarkan subsidi sebesar Rp 7 juta untuk setiap penjualan sepeda motor listrik.

Perusahaan Listrik Negara (PLN) memberikan diskon bagi pemilik kendaraan listrik yang mengisi baterainya di rumah di malam hari.

"Kalau kita nge-charge antara jam 10 malam sampai jam 5 pagi, ada diskon 30 persen," kata Nully.

Pengemudi kendaraan listrik di Jakarta juga diberikan pelat nomor khusus, yang artinya dikecualikan dari batasan penggunaan jalan raya bagi kendaraan berbahan bakar listrik.

Misalnya, dengan aturan nomor plat ganjil genap di Jakarta, maka mobil berbahan listrik tak perlu mengikuti aturan ini.

"Saya merasakan ini sebagai keuntungan yang signifikan untuk mobilitas saya sehari-hari," tambah Nully.

Insentif seperti ini bukan hanya untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik, tapi juga bagian dari rencana pemerintah yang ingin agar Indonesia menjadi pusat manufaktur kendaraan listrik dan baterai global.

Baca juga: Mobil Listrik Asal Vietnam, VinFast, Berambisi Tembus Pasar Eropa

Ambisi Indonesia menjadi pusat manufaktur kendaraan listrik

Nully berharap akses terhadap stasiun pengisian baterai di Jakarta akan membaik di masa depan.ABC NEWS/YUSUF PRIAMBODO via ABC INDONESIA Nully berharap akses terhadap stasiun pengisian baterai di Jakarta akan membaik di masa depan.
Saat ABC Indonesia mengunjungi pabrik sepeda motor dan skuter di pinggiran Kota Jakarta, lantai pabrik dipenuhi aktivitas para pekerja yang merakit kendaraan listrik.

Kendaraan listrik roda dua Selis sangat populer di Jakarta karena adanya subsidi pemerintah, ungkap Imam Subari, manajer pemasaran perusahaan.

Kendaraan listrik yang dibuat secara lokal harus menggunakan bahan-bahan dari dalam negerinya, jelasnya, sambil menambahkan bahwa nikel dalam baterai kendaraan listrik yang digunakan adalah komponen utama buatan Indonesia.

Pemerintah Indonesia memanfaatkan cadangan nikel yang melimpah dan menyalurkannya ke dalam rantai manufaktur kendaraan listrik, termasuk pusat-pusat produksi baterai, dengan pabrik pertama mulai memproduksinya tahun ini.

Nikel adalah bahan utama dalam baterai lithium-ion yang digunakan di beberapa kendaraan listrik.

Pada November 2023, Indonesia dan Australia menandatangani perjanjian untuk meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan di bidang manufaktur baterai dan pemrosesan mineral penting, seiring upaya Indonesia untuk mengurangi ketergantungannya pada China.

Untuk produksi dan tingkat penggunaan kendaraan listrik, China saat ini memimpin dunia, menurut Badan Energi Internasional.

Indonesia memiliki rencana ambisius untuk memproduksi sekitar 600.000 kendaraan listrik pada 2030, atau lebih dari 100 kali lipat jumlah penjualan di Indonesia di paruh pertama tahun 2023 lalu.

Untuk menarik produsen mobil, Pemerintah Indonesia juga menawarkan serangkaian insentif termasuk tax holiday bagi investor asing.

Produsen Wuling dari China dan Hyundai dari Korea Selatan, yang keduanya memproduksi mobil listrik di Indonesia, saat ini menyumbang bagian terbesar dari penjualan kendaraan listrik, sementara investasi miliaran dollar sudah dibuat produsen mobil lain untuk pabrik mobil listrik di Indonesia.

Baca juga: Rekor Dunia Akselerasi Mobil Listrik Dipecahkan di Swiss

"Masih tertinggal" dari China

BYD China adalah salah satu merek kendaraan listrik paling populer di Thailand.REUTERS/ATHIT PERAWONGMETHA via ABC INDONESIA BYD China adalah salah satu merek kendaraan listrik paling populer di Thailand.
Thailand juga berupaya menjadi pusat manufaktur kendaraan listrik di Asia Tenggara.

Negara ini adalah produsen mobil terbesar di Asia Tenggara, dan Pemerintah Thailand bertekad mengubah sekitar 30 persen dari produksi tahunannya, yakni sebanyak 2,5 juta kendaraan, menjadi kendaraan listrik pada tahun 2030.

Pemerintah Thailand juga menggunakan insentif untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik di negaranya, serta sudah dianggap berhasil.

Thailand menyumbang setengah dari seluruh penjualan kendaraan listrik di Asia Tenggara, menurut badan riset pasar global Counterpoint.

Pembeli dapat mengakses subsidi hingga 100,000 baht Thailand (Rp 43,92 juta) per mobil listrik, meski jumlah ini lebih kecil dari paket subsidi sebelumnya, yang bernilai hingga 150,000 baht (Rp 65,87 juta).

Vinfast adalah perusahaan besar yang memproduksi mobil, listrik, serta skuter listrik, seperti di sebuah pabrik di Hai Phong, Vietnam.REUTERS/KHAM via ABC INDONESIA Vinfast adalah perusahaan besar yang memproduksi mobil, listrik, serta skuter listrik, seperti di sebuah pabrik di Hai Phong, Vietnam.
Di Vietnam, perusahaan konglomerat VinFast memimpin "revolusi kendaraan listrik" di Vietnam, kata Profesor Podesa.

Namun penggunaan kendaraan listrik di Vietnam sebagian besar terjadi di pasar kendaraan roda dua dan tiga, yang juga tumbuh secara signifikan, tambahnya.

"Sepuluh persen dari penjualan kendaraan roda dua adalah kendaraan listrik, ini merupakan angka yang sangat signifikan, mengingat Vietnam adalah pasar sepeda motor terbesar ketiga setelah China dan India."

Sebagian besar sepeda motor ini juga dibuat di Vietnam dan pabriknya adalah "perusahaan baru dan lebih kecil" yang menggunakan baterai acid yang lebih murah, kata Profesor Podesa.

Pemerintah Indonesia ingin meningkatkan penggunaan kendaraan listrik di jalanan.ABC NEWS via ABC INDONESIA Pemerintah Indonesia ingin meningkatkan penggunaan kendaraan listrik di jalanan.
Meski ada dorongan untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik di Asia Tenggara, Profesor Hussein Dia, kepala Future Urban Mobility dari Swinburne University of Technology, menjelaskan tingkat penggunaan kendaraan listrik secara keseluruhan masih rendah.

Sekitar enam persen orang di Asia Tenggara beralih ke kendaraan listrik pada kuartal kedua tahun 2023, ujarnya.

Baca juga: Faktor Kenapa Mobil Listrik Tidak Populer di Asia Tenggara

"Sebagai perbandingan, Australia berhasil mencapai tingkat penyerapan sebesar 8,1 persen pada 2023, lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, tapi masih tertinggal dari rata-rata dunia yang sekitar 14 persen."

Kendaraan listrik tetap menjadi "barang mewah" bagi warga berpenghasilan rendah di Asia Tenggara, tambahnya, dan "di luar jangkauan" bagi banyak warga Australia.

Sebagian besar negara di Asia Tenggara, juga Australia, "masih kekurangan stasiun pengisian kendaraan listrik yang baik", jelasnya.

"Itu mungkin karena ketinggalan dalam hal bertransisi ke kendaraan listrik dibandingkan China."

Kembali ke Jakarta, Nully mengakui masih ada tantangan bagi pengemudi kendaraan listrik, namun ia berharap masalah infrastruktur pengisian baterai akan membaik.

"Ke depannya saya berharap fasilitas yang ada dapat semakin memudahkan kami para pionir pembeli kendaraan listrik," ujarnya.

Artikel ini diproduksi Erwin Renaldi dari laporan dalam bahasa Inggris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com