Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eropa Terpecah atas Serangan AS dan Inggris terhadap Houthi di Yaman

Kompas.com - 13/01/2024, 07:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

SANA'A, KOMPAS.com - Italia, Spanyol, dan Perancis pada Jumat (12/1/2024) menyatakan, tidak ikut serta dalam serangan AS dan Inggris terhadap kelompok Houthi di Yaman dan tidak menandatangani pernyataan yang dikeluarkan oleh 10 negara yang mendukung serangan-serangan tersebut.

Perbedaan ini menyoroti perpecahan di Barat mengenai bagaimana menghadapi Houthi yang didukung Iran.

Houthi Yaman diserang AS dan Inggris setelah menargetkan kapal-kapal di Laut Merah selama berminggu-minggu, sebagai wujud protes terhadap kampanye militer Israel di Jalur Gaza.

Baca juga: AS dan Inggris Jelaskan Tujuan Serang Houthi di Yaman

AS dan Inggris serang Yaman

Pesawat-pesawat tempur, kapal-kapal, dan kapal selam Amerika Serikat dan Inggris telah melancarkan puluhan serangan udara di berbagai wilayah Yaman pada Kamis (11/1/2024).

Mereka melakukan sebagai pembalasan atas serangan Houthi terhadap Laut Merah yang menjadi salah satu rute pelayaran komersial tersibuk di dunia itu.

Sebagaimana diberitakan Reuters, para pejabat AS mengatakan, Belanda, Australia, Kanada, dan Bahrain memberikan dukungan logistik dan intelijen untuk operasi tersebut.

Selain itu, Jerman, Denmark, Selandia Baru, dan Korea Selatan menandatangani sebuah pernyataan bersama dengan keenam negara tersebut, yang membela serangan dan memperingatkan akan adanya tindakan lebih lanjut untuk melindungi arus bebas perdagangan Laut Merah jika Houthi tidak mundur.

Penolakan Italia

Seorang sumber di kantor Perdana Menteri (PM) Italia Giorgia Meloni mengatakan, Italia telah menolak untuk menandatangani pernyataan tersebut dan sebagai akibatnya tidak diminta untuk berpartisipasi dalam serangan ke Yaman.

 

Sebuah sumber pemerintah menyebut Italia sebenarnya telah diminta juga untuk ikut serta menyerang Houthi.

Namun, Italia menolak karena dua alasan, yaitu pertama, karena keterlibatan Italia membutuhkan persetujuan parlemen, yang akan memakan waktu, dan kedua, karena Roma lebih memilih untuk menjalankan kebijakan yang "membawa ketenangan" di Laut Merah.

Beberapa jam kemudian, sebuah pernyataan pemerintah menambahkan, bahwa Italia mendukung operasi negara-negara sekutu, yang memiliki hak untuk mempertahankan kapal-kapal mereka, demi kepentingan arus perdagangan global dan bantuan kemanusiaan.

Baca juga: 100 Rudal AS-Inggris Sasar 16 Lokasi Houthi Yaman

Alasan Perancis

Berbicara tanpa menyebut nama, seorang pejabat Perancis mengatakan, Paris khawatir jika bergabung dengan serangan yang dipimpin AS, mereka akan kehilangan pengaruhnya dalam perundingan untuk meredakan ketegangan antara Hezbullah dan Israel.

Perancis telah memfokuskan sebagian besar diplomasinya dalam beberapa minggu terakhir untuk menghindari eskalasi di Lebanon.

Ketika ditanya apakah Perancis menolak untuk berpartisipasi, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan bahwa ia tidak akan menjelaskan lebih lanjut mengenai pembicaraan diplomatik.

"Anda telah melihat daftar pihak-pihak yang berpartisipasi. Secara internasional, bahkan mereka yang tidak secara aktif terlibat dalam penjatuhan bom, banyak dari mitra koalisi kami yang telah mendaftar untuk memberikan dukungan, dukungan non-operasional," katanya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com