Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Virdika Rizky Utama
Peneliti PARA Syndicate

Peneliti PARA Syndicate dan Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Politik, Shanghai Jiao Tong University.

Menganalisis Implikasi Pemilu Taiwan terhadap Indonesia

Kompas.com - 12/01/2024, 10:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Indonesia juga harus cermat dalam menavigasi hubungannya dengan AS dan China, yang terlibat langsung dalam isu Taiwan.

Peran penting Taiwan dalam rantai pasokan global, terutama elektronik, sangat penting secara ekonomi. Setiap gangguan akibat ketegangan pasca-pemilu dapat secara signifikan memengaruhi ekonomi Indonesia, termasuk arus perdagangan dan investasi.

Pada 2022, terdapat 331.000 pekerja migran Indonesia di Taiwan, menurut Bank Indonesia (BI). Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO) di Jakarta melaporkan bahwa dari Januari-September 2023, investasi Taiwan di Indonesia mencapai sekitar 137 juta dollar AS di 712 proyek.

Jumlah ini turun 21 persen atau 174 juta dollar AS yang diinvestasikan pada periode yang sama tahun sebelumnya, dan merupakan 0,3 persen total investasi asing di Indonesia.

Menganalisis dampak pemilu Taiwan pada Indonesia sangat penting. Jika DPP menang, yang mendukung demokrasi dan identitas Taiwan yang berbeda dari Tiongkok, ini bisa meningkatkan ketegangan antara AS dan Tiongkok.

Hal ini mendorong Jakarta untuk bersiap menghadapi potensi gangguan perdagangan dan menggunakan ASEAN untuk menjaga stabilitas regional.

Kemenangan KMT mungkin memperbaiki hubungan Taiwan-Tiongkok, tapi bisa membuat Taiwan lebih dekat dengan Tiongkok.

Ini penting bagi Indonesia untuk memahami bagaimana hal ini memengaruhi keseimbangan kekuatan di Asia dan bagaimana ASEAN berinteraksi dengan Tiongkok.

Jika TPP berhasil besar, maka bisa menandakan perubahan kebijakan Taiwan yang memengaruhi kawasan. Indonesia harus mengawasi ini untuk melihat dampaknya pada diplomasi dan perdagangan regional.

Pemilu Taiwan mencerminkan situasi geopolitik Asia Pasifik. Untuk Indonesia, ini untuk menyeimbangkan hubungan global sambil menjaga kepentingannya.

Pemilu ini akan menentukan hubungan Taiwan-Tiongkok dan memengaruhi keseimbangan kekuatan regional.

Indonesia, yang bersejarah menyeimbangkan hubungan dengan Barat dan Timur, harus memperhatikan hasil pemilu Taiwan. Baik itu arah independen di bawah DPP atau hubungan lebih dekat dengan Tiongkok di bawah KMT akan memengaruhi strategi di Asia Pasifik.

Ekonomi Taiwan penting dalam rantai pasokan global. Gangguan pasca-pemilu bisa berdampak luas, termasuk bagi Indonesia.

Indonesia perlu memantau ini, mengambil kesempatan untuk menarik investasi, dan mendiversifikasi kemitraan ekonominya.

Hasil pemilu juga berdampak pada ASEAN. Sikap ASEAN terhadap isu regional bisa berubah karena dinamika di Selat Taiwan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com