Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menganggur, Pria Ini Andalkan 4 Istri untuk Cukupi Kebutuhan Hidup

Kompas.com - 08/01/2024, 17:37 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Keempat istri Watanabe mengaku tahu sejak awal bahwa mereka tidak akan menjadi satu-satunya pasangan romantisnya dan bahwa dia menganggur, tetapi mereka tidak mempermasalahkan fakta tersebut.

Mereka bekerja sama untuk menutupi sekitar 850.000 yen (sekitar Rp 91 juta) biaya bulanan keluarga, sementara Watanabe mengurus pekerjaan rumah tangga.

Ini adalah pengaturan yang tidak biasa, terutama bagi masyarakat Jepang yang umumnya patriarkis. Meski demikian, itu berhasil bagi mereka.

Baca juga: Dulu Dikenal sebagai Anak Ajaib Kuliah di Usia 10 Tahun, Pria Ini Kini Menganggur

"Saya pikir tidak ada masalah dengan hal itu (poligami)," kata Ryuta Watanabe.

Dia kemudian bercanda dengan mengatakan kepada wartawan bahwa dirinya ingin membuat sejarah dengan memiliki 54 anak.

Watanabe menggambarkan keempat istrinya sebagai "bukan keluarga, tetapi lebih dari teman" sebuah deskripsi yang tampaknya tidak menjadi masalah bagi istri-istrinya.

Sebaliknya, selama program Abema Prime, mereka terus memuji pesona dan kekuatan Watanabe dan dengan suara bulat menyatakan dukungan mereka untuknya.

Ketika ditanya bagaimana keluarga poligami ini berencana untuk menjelaskan pengaturan hidup mereka kepada anak-anak, Watanabe mengeklaim bahwa anak-anak akan mencari tahu sendiri.

Sementara, salah satu istrinya mengatakan mereka akan mencoba menjelaskan kepada anak-anak bahwa tidak semua keluarga sama sehingga mereka tumbuh tanpa prasangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Global
Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Global
Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Global
Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Global
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com