Penyelidik dari Jepang, Perancis, Inggris, dan Kanada sedang menyelidiki kecelakaan pada Kamis (4/1/2024), dan sisa-sisa kedua pesawat yang hangus masih berserakan di salah satu dari empat landasan pacu Haneda.
Perekam penerbangan dan suara dari pesawat penjaga pantai ditemukan, tetapi dari JAL tidak ditemukan perekam suaranya.
Kementerian Perhubungan Jepang merilis transkrip komunikasi pengendali penerbangan, yang menunjukkan mereka menyetujui pendaratan penerbangan JAL.
Namun, transkrip menunjukkan bahwa pesawat penjaga pantai diperintahkan pergi ke suatu tempat di dekat landasan pacu.
Sebelumnya, NHK melaporkan bahwa pilotnya, Genki Miyamoto (39) tak lama setelah kecelakaan itu bilang dia mendapat izin untuk lepas landas.
JAL memperkirakan kerugian 15 miliar yen (Rp 1,6 triliun) untuk pesawat yang terbakat itu dan harus ditanggung asuransi, lalu kini sedang menghitung kerugian terhadap pendapatan perusahaan.
Jepang belum pernah mengalami kecelakaan pesawat komersial yang parah selama puluhan tahun.
Pada 1985, pesawat jet jumbo JAL yang terbang dari Tokyo ke Osaka jatuh, menewaskan 520 penumpang dan awak. Salah satu kecelakaan paling mematikan di dunia yang melibatkan satu penerbangan.
Adapun kecelakaan penerbangan sipil terburuk di dunia juga terjadi di darat ketika dua Boeing 747 bertabrakan di Bandara Los Rodeos di pulau Tenerife, Spanyol, pada 1977, menewaskan 583 orang.
Baca juga: Pesawat yang Tabrakan dengan Japan Airlines Sedang Bersiap Terbang Kirim Bantuan Gempa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.