Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Pilot Japan Airlines Sebelum Tabrakan di Bandara Haneda Tokyo

Kompas.com - 04/01/2024, 15:46 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

Kebingungan di landasan

Penyelidik dari Jepang, Perancis, Inggris, dan Kanada sedang menyelidiki kecelakaan pada Kamis (4/1/2024), dan sisa-sisa kedua pesawat yang hangus masih berserakan di salah satu dari empat landasan pacu Haneda.

Perekam penerbangan dan suara dari pesawat penjaga pantai ditemukan, tetapi dari JAL tidak ditemukan perekam suaranya.

Kementerian Perhubungan Jepang merilis transkrip komunikasi pengendali penerbangan, yang menunjukkan mereka menyetujui pendaratan penerbangan JAL.

Namun, transkrip menunjukkan bahwa pesawat penjaga pantai diperintahkan pergi ke suatu tempat di dekat landasan pacu.

Sebelumnya, NHK melaporkan bahwa pilotnya, Genki Miyamoto (39) tak lama setelah kecelakaan itu bilang dia mendapat izin untuk lepas landas.

JAL memperkirakan kerugian 15 miliar yen (Rp 1,6 triliun) untuk pesawat yang terbakat itu dan harus ditanggung asuransi, lalu kini sedang menghitung kerugian terhadap pendapatan perusahaan.

Jepang belum pernah mengalami kecelakaan pesawat komersial yang parah selama puluhan tahun.

Pada 1985, pesawat jet jumbo JAL yang terbang dari Tokyo ke Osaka jatuh, menewaskan 520 penumpang dan awak. Salah satu kecelakaan paling mematikan di dunia yang melibatkan satu penerbangan.

Adapun kecelakaan penerbangan sipil terburuk di dunia juga terjadi di darat ketika dua Boeing 747 bertabrakan di Bandara Los Rodeos di pulau Tenerife, Spanyol, pada 1977, menewaskan 583 orang.

Baca juga: Pesawat yang Tabrakan dengan Japan Airlines Sedang Bersiap Terbang Kirim Bantuan Gempa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com