Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rakyat Taiwan Diminta Dukung Reunifikasi Damai, Semua Partai Menolak

Kompas.com - 02/01/2024, 15:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNA

TAIPEI, KOMPAS.com - Kepala Kantor Urusan Taiwan China pada Selasa (2/1/2024) menyerukan kepada rakyat Taiwan untuk mempromosikan proses reunifikasi damai.

Hal tersebut, menurutnya, merupakan keinginan bersama dari masyarakat di kedua sisi Selat Taiwan.

Pesan Song Tao, yang disampaikan kurang dari dua minggu sebelum Taiwan mengadakan pemilihan presiden dan parlemen pada 13 Januari, menyusul pernyataan Presiden Xi Jinping dalam pidato Malam Tahun Baru bahwa "penyatuan kembali" China dengan Taiwan tidak dapat dihindari.

Baca juga: Sambut Tahun Baru 2024, Presiden Taiwan Ajak China Hidup Berdampingan secara Damai

"Tanah air pada akhirnya akan disatukan kembali, dan pasti akan disatukan kembali," kata Song dalam pesan Tahun Barunya di situs web kantornya, dilansir dari CNA.

"Ini adalah keinginan bersama dan misi bersama orang-orang di kedua sisi Selat Taiwan," tambah Song.

Rakyat Taiwan harus mempromosikan hubungan lintas selat untuk kembali ke jalur yang benar dalam pembangunan yang damai, dan mempromosikan proses penyatuan kembali tanah air secara damai," katanya.

Pemerintah Taiwan menolak klaim kedaulatan China. Baik Partai Progresif Demokratik yang berkuasa maupun partai oposisi terbesar, Kuomintang, mengatakan bahwa hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka.

China telah menawarkan Taiwan model otonomi "satu negara, dua sistem", namun tidak ada partai utama Taiwan yang mendukung ide tersebut.

Song menegaskan kembali dukungan China untuk "satu negara, dua sistem" dan menentang kemerdekaan formal Taiwan atau campur tangan kekuatan eksternal.

Pesannya tidak menyinggung soal pemilihan umum, yang oleh Kantor Urusan Taiwan dianggap sebagai pilihan antara perang atau damai.

Baca juga: Jelang Pemilu Taiwan, Belum Ada Tanda-tanda Aktivitas Militer Berskala Besar China

China telah melanjutkan tekanan militer di sekitar pulau tersebut, mengakhiri beberapa pemotongan tarif untuk Taiwan dan mengancam langkah-langkah ekonomi lebih lanjut saat pemungutan suara semakin dekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com