TOKYO, KOMPAS.com - Pemerintah Jepang telah mencabut semua peringatan tsunami pasca gempa besar yang terjadi pada Senin (1/1/2024) sore.
Hal itu diungkapkan seorang pejabat Badan Meteorologi Jepang kepada AFP, Selasa (2/1/2024).
"Masih dimungkinkan terjadi perubahan kecil pada level pasang surut," kata pejabat Badan Meteorologi Jepang.
Baca juga: 6 Orang Tewas Setelah Gempa Melanda Jepang di Hari Tahun Baru
Diketahui bahwa setelah gempa besar dengan magnitudo 7,5, di Kota Wajima, Prefektur Ishikawa mengalami gelombang tsunami setinggi 1,2 meter pada pukul 16:21 waktu setempat.
Di Kota Toyama, Prefektur Toyama juga melaporkan adanya tsunami setinggi 80 sentimeter pada pukul 16.35.
Sementara Kota Kashiwazaki, Prefektur Niigata juga teramati tsunami Jepang setinggi 40 sentimeter pada pukul 16:36.
Sedangkan info dari polisi dan pemerintah setempat seperti diberitakan Reuters pada Selasa (2/1/2024) pagi melaporkan adanya enam jenazah ditarik dari bangunan yang runtuh akibat gempa Jepang.
Pemerintah Jepang mengatakan hingga Senin malam pihaknya telah memerintahkan lebih dari 97.000 orang di sembilan prefektur di pantai barat pulau utama Honshu untuk mengungsi.
Mereka bermalam di gedung olah raga dan gedung olah raga sekolah yang biasa digunakan sebagai pusat evakuasi dalam keadaan darurat.
Hampir 33.000 rumah tangga masih mengalami pemadaman listrik di prefektur Ishikawa pada Selasa pagi.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Segini Tinggi Gelombang Tsunami Jepang | Gempa 7,4 M Picu Peringatan Tsunami
Badan Rumah Tangga Kekaisaran mengatakan bahwa setelah bencana tersebut, mereka akan membatalkan penampilan Tahun Baru Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako pada hari Selasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.