Dia sebelumnya mengepalai departemen peralatan. Salah satu wakilnya dicopot dari Parlemen pada 29 Desember.
Para analis mengatakan, meskipun militer China telah lama dikenal melakukan korupsi, tetapi tingkat keterlibatan Pasukan Roket PLA cukup mengejutkan.
"Bagian dari PLA ini akan menjalani proses pemeriksaan yang paling ketat terhadap perwira seniornya, mengingat pentingnya memiliki orang-orang yang sangat dipercaya untuk bertanggung jawab atas senjata nuklir China," terang Dennis, rekan senior Inisiatif untuk Dialog AS-Tiongkok mengenai Masalah Global di Universitas Georgetown.
Baca juga: Beijing Pastikan 4 Pekerja China Tewas akibat Ledakan Smelter di Morowali
Para analis juga mengatakan pembersihan para pemimpin senior militer dapat membuat Pasukan Roket melemah untuk sementara waktu hingga Xi Jinping berhasil membereskan keadaan.
Sementara Yun Sun, direktur program China di Stimson Centre, sebuah wadah pemikir yang berbasis di Washington menyatakan, perlu waktu bagi China untuk membereskan kekacauan ini dan memulihkan kepercayaan terhadap kompetensi dan kepercayaan Pasukan Roket.
"Artinya untuk saat ini, China berada pada posisi yang lemah," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.