Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beijing Pastikan 4 Pekerja China Tewas akibat Ledakan Smelter di Morowali

Kompas.com - 25/12/2023, 21:06 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Penulis: VOA Indonesia

BEIJING, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri China pada Senin (25/12/2023) mengonfirmasi empat pekerja China tewas dalam kebakaran smelter di Morowali, Sulawesi.

Secara keseluruhan, ada 13 pekerja yang tewas dan 46 pekerja yang terluka dalam insiden kebakaran yang terjadi pada Minggu (24/12/2023) tersebut.

Ledakan itu terjadi ketika para pekerja memperbaiki tungku peleburan dan memasang pelat pada pukul 05.30 WITA.

Baca juga: Kebakaran Tungku Smelter di Morowali Tewaskan 9 Pekerja Indonesia dan 4 TKA

Dalam sebuah pernyataan, Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) menyampaikan, dari 13 orang yang tewas, sembilan di antaranya adalah pekerja Indonesia dan empat merupakan pekerja China.

Menurut mereka, api padam pada pukul 09.10 waktu setempat.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, pada Senin mengungkapkan, Kementerian Luar Negeri China telah menginstruksikan kedutaannya di Indonesia untuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dan mengidentifikasi penyebab kecelakaan itu sesegera mungkin.

Berdasarkan penyelidikan awal, Juru Bicara IMIP menyebut, ledakan kemungkinan terjadi karena masih adanya cairan pemicu ledakan di bagian bawah tungku. Saat proses perbaikan, terjadi ledakan.

Ledakan pertama memicu beberapa ledakan lainnya karena banyaknya tabung oksigen yang digunakan untuk mengelas dan memotong komponen tungku untuk perbaikan, lanjut juru bicara tersebut.

Baca juga: Kebakaran Tungku Smelter di Morowali Tewaskan 9 Pekerja Indonesia dan 4 TKA

IMIP adalah kawasan industri yang berfokus pada nikel yang dimiliki oleh Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) dan mitra lokalnya Bintang Delapan Group, yang memproduksi baja tahan karat dan baja karbon.

ITSS merupakan salah satu penyewa di kawasan industri tersebut.

IMIP menyatakan, akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menyelidiki kejadian tersebut dan menanggung seluruh biaya pengobatan korban cedera.

Nikel menjadi semakin penting bagi Indonesia yang merupakan produsen nikel terbesar di dunia.

Miliaran dollar AS investasi global yang mengalir masuk setelah pemerintah melarang ekspor bijih nikel yang belum diolah pada 2020.

Indonesia, negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, sedang mencoba mengembangkan industri hilir nikel dan menarik investasi besar dari produsen kendaraan listrik dan baterainya.

Namun beberapa kecelakaan fatal telah terjadi di industri pengolahan nikel Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Presiden Joko Widodo berkeinginan untuk mengembangkan sektor ini, tetapi juga menyerukan peningkatan keselamatan dan berjanji untuk meningkatkan pemantauan standar lingkungan.

Baca juga: Tungku Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenaker Turun Tangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com