Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Induk Terbesar AS Akan Tinggalkan Laut Mediterania Timur

Kompas.com - 01/01/2024, 10:47 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber ABC News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kapal induk USS Gerald R. Ford bakal meninggalkan Laut Mediterania timur.

Menurut pejabat Amerika Serikat (AS) kepada ABC News, kapal tersebut akan meninggalkan laut Mediterania bagian timur dalam beberapa hari mendatang.

Sebagaimana diberitakan ABC News pada Senin (1/1/2024), kapal induk terbaru dan terbesar milik Angkatan Laut AS ini mendekati akhir pengerahan operasional pertamanya ketika dialihkan ke Mediterania timur.

Baca juga: Lebih dari 20 Negara Berkoalisi dengan AS Lindungi Pelayaran di Laut Merah

USS Ford dikirim sehari setelah kelompok Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

Seorang pejabat senior AS dan seorang pejabat AS mengatakan bahwa dalam beberapa hari mendatang, kapal induk dan kapal permukaan lainnya yang tergabung dalam kelompok penyerang akan kembali ke pelabuhan asal kapal induk di Norfolk, Virginia.

"Hal ini dilakukan sesuai jadwal semula, sehingga mereka dapat bersiap," katanya.

Pejabat senior Amerika tersebut menekankan bahwa kembalinya kapal induk Ford sudah sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Meski Ford pergi dari laut Mediterania timur, AS masih memiliki banyak kemampuan militer dan fleksibilitas di kawasan, termasuk pengerahan kapal penjelajah dan kapal perusak tambahan di Mediterania dan Timur Tengah.

Baca juga: Serangan di Laut Merah Paksa Pengalihan Rute, Rantai Pasokan Terganggu

"Kami belum mengumumkan apa pun saat ini," kata juru bicara Departemen Pertahanan saat dimintai keterangan.

Pekan lalu, kapal serbu amfibi USS Bataan dan USS Carter Hall tiba di Mediterania timur dari Laut Merah untuk bersatu kembali dengan USS Mesa Verde.

Langkah ini menyatukan kembali tiga kapal yang awalnya dikerahkan pada Juli dari North Carolina, serta 2.200 marinir AS dari Unit Ekspedisi Marinir (MEU) ke-26 yang berada di atas kapal tersebut.

Usai serangan Hamas pada 7 Oktober, negara-negara lain juga mengirim kapal perang ke Mediterania timur sebagai upaya untuk menghalangi Hezbollah dan Iran.

Sedangkan kapal induk Angkatan Laut AS yang kedua, USS Dwight D. Eisenhower, diperintahkan ke kawasan Teluk Persia untuk mencegah Iran memperluas perang Israel-Hamas.

Eisenhower tetap dikerahkan ke Timur Tengah dan kini berada di Teluk Aden di timur Yaman, di mana ketegangan meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

Diketahui, kelompok Houthi menggunakan drone dan rudal balistik untuk menyerang kapal komersial di wilayah Laut Merah, sebagai bentuk dukungan terhadap Hamas.

Baca juga: Houthi Tembakkan Rudal ke Kapal Kargo di Laut Merah, Ancam Pelayaran Dunia

Namun, beberapa kapal perusak Angkatan Laut AS dari kelompok penyerang Ford dan Eisenhower telah dikerahkan ke Laut Merah, di mana mereka telah menjatuhkan drone dan rudal Houthi yang mengarah ke arah mereka atau menuju Israel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com